Liputan6.com, Purwakarta - Warga Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta, dibuat geger. Pasalnya, seorang warga yang mengalami gangguan jiwa, Herman Jayadihardja tiba-tiba sadar dan sembuh usai ditemui Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Warga yang penasaran dan ingin memastikan kesembuhan Herman, bahkan berdatangan ke rumah pria berusia 35 tahun itu sejak Rabu (28/9/2016) pagi.
"Alhamdulillah dia sudah sembuh, ajaib ya. Padahal sebelumnya, sudah berkali-kali diobati nggak sembuh-sembuh," ujar Amir, salah seorang warga.
Menuru Amir, kesembuhan Herman dari gangguan jiwa terjadi hanya kurang dari sehari usai dijenguk dan diajak berbicara oleh Bupati Dedi pada Selasa, 27 September 2016.
"Semuanya atas kehendak Allah ya, tapi yang menjadi bahan pembicaraan kan sembuhnya setelah kemarin dijenguk Pak Dedi dan diajak ngobrol sekitar ada lah sepuluh menit mah," tutur Amir.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Amir, gangguan jiwa diidap Herman sejak empat tahun lalu. Lelaki berambut gondrong itu dianggap aneh warga, termasuk saat ia melarang anaknya bersekolah.
"Iya dia suka berbuat yang aneh, sampai anaknya saja si Angga tidak boleh sekolah. Ya pokoknya kalau ngomong ngelantur, bagaimana orang yang mengalami gangguan jiwa," ucap Amir.
Namun, perilaku berbeda ditunjukkan Herman dalam 24 jam terakhir ini. Jika biasanya suka berbicara aneh dan menceramahi warga tiba-tiba, ia tiba-tiba jadi pemalu dan umbar senyum.
Atas kejadian yang menghebohkan itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan jika kesembuhan Herman tidak lepas dari kekuasaan Yang Maha Kuasa.
"Itu atas kehendak Allah, saya bukan paranormal atau dukun. Saya kemarin menemuinya hanya mengajak Pak Herman itu berbicara dan ngobrol biasa," kata Dedi di Purwakarta.
Bupati Sempat Diomeli
Dedi mengatakan hanya mengajak Herman untuk kembali dari alam di bawah sadarnya dengan menampung semua cerita tentang beban hidup dia. Menurut Dedi, kondisi gangguan yang dialami Herman disebabkan tidak ada pekerjaan padahal harus mengurus anak seorang diri.
"Terjadi seperti itu karena dia mengalami beban hidup yang luar biasa. Mulai dari ditinggalkan isteri tanpa seizin dia berangkat menjadi TKW, kemudian setelah pulang istrinya itu meninggalkan dia begitu saja," tutur Dedi.
Dedi memastikan yang dia lakukan pada Herman tidak lebih dari menampung semua cerita tentang beban hidupnya. Dedi menolak disebut memiliki kesaktian untuk menyembuhkan orang.
"Sekali lagi saya hanya melakukan meditasi melakukan relaksasi untuk melepas pikiran yang membebani maupun yang membuat dia cemas dalam hidupnya. Kalau Pak Herman sekarang sehat, allhamdulillah. Kan itu yang diharapkan," kata Dedi.
Sebelumnya, Dedi menyambangi tanpa sengaja setelah diadang di tengah jalan oleh seorang remaja yang meminta tolong karena tingkah laku Herman sudah dianggap tidak wajar. Salah satunya melarang anaknya yang diketahui bernama Angga (8) untuk sekolah.
Saat ditemui Dedi, Herman sempat ngotot dan marah pada Dedi yang meminta anaknya disekolahkan. Bahkan, Herman menyebut anaknya tidak perlu belajar di sekolah formal karena sudah memiliki ijazah dari sekolah khusus di luar kebiasaan manusia pada umumnya.
"Saya tahu Bapak seorang bupati yang memiliki jiwa presiden, tapi bapak jangan ganggu saya dan anak saya. Saya tidak mau diganggu. Perlu bapak tahu anak saya sudah punya ijazah, Pak. Tuh kemarin dibawa sama Pak Haji," kata Herman dengan mata beringas.
Meski mendapat penolakan Dedi kemudian mengajak berbicara Herman, dan hasilnya selang beberapa menit pria yang terlihat beringas hanya tertunduk sambil mendengarkan kata-kata yang disampaikan Dedi.
Advertisement