Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan penggusuran Bukit Duri tak dapat ditunda. Mengingat Jakarta telah mendekati puncak musim hujan.
Ahok membantah tak mempedulikan gugatan yang diajukan warga Bukit Duri ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan penggusuran dilakukan hari ini karena sebagian besar warga Bukit Duri sudah pindah ke Rusun Rawa Bebek.
Advertisement
Sementara saat ini hanya sekitar 40 kepala keluarga yang bertahan dari sekitar 363 KK yang tinggal di wilayah itu.
"(Gusur sekarang) ya karena sudah lebih banyak yang pindah (ke rusun). Kita enggak bisa tunggu-tunggu kayak begitu," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Ahok tak mau kesalahan saat penggusuran Kampung Pulo terulang. Saat itu, Ahok mengabulkan permintaan warga untuk menunda penggusuran, kemudian musim penghujan datang dan normalisasi sungai Ciliwung terlambat.
"Sekarang proyek (normalisasi) itu kan APBN, kalau enggak selesai bisa bayar enggak? Kan APBN mesti selesai akhir tahun ini, ini persis kasus Kampung Pulo. Kamu inget Kampung Pulo yang berantakan gara-gara kita izinkan mundur tiga minggu? Akhirnya pas begitu mundur, hujan besar. Satu alat jatuh. Nah pengerjaan Kampung Pulo kan terlambat akhirnya," ujar Ahok.
Sehingga jika penggusuran dilakukan saat ini dan puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari kemudian normalisasi Ciliwung selesai maka Bukit Duri terhindar dari banjir.
"Jadi (dulu) pas musim hujan Januari, Kampung Pulo enggak siap waktu itu. Nah kalau kita kerjakan sekarang (Bukit Duri) kan lumayan. Berarti Bukit Duri akan bebas (banjir). Kalau kita tunda lagi selesai lagi, kebut tahun 2018 nanti lo," tandas Ahok.