Ahok Tak Takut Pamor di Pilkada Turun karena Gusur Bukit Duri

Ahok mencontohkan, penertiban Waduk Pluit juga sempat menimbulkan pro dan kontra.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Sep 2016, 11:54 WIB
Bacagub dan Wakil bacagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat tiba di Gedung BNN, Jakarta, Minggu (25/9). Ahok-Djarot akan mengikuti tes narkotika sebagai salah satu syarat maju di Pilgub DKI 2017. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tidak ada pilihan lain selain menggusur permukiman rawan banjir di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, demi normalisasi Sungai Ciliwung. Ahok yang mencalonkan kembali sebagai bakal cagub DKI Jakarta mengaku tak khawatir pamornya akan turun jelang Pilkada DKI 2017, karena dinilai sebagai gubernur tukang gusur.

"Saya sudah bilang, saya tidak ada pilihan (harus gusur). Bagi saya, masyarakat Jakarta harus menilai. Kalian dulu pilih saya jadi wakil gubernur sama Pak Jokowi kenapa? Karena kalian percaya saya bisa mengatasi banjir," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Ahok mencontohkan, penertiban Waduk Pluit yang juga sempat menimbulkan pro dan kontra. Namun, akhirnya terbukti Waduk Pluit menjadi lebih baik saat ini.

"Kami buktikan ketika dulu Waduk Pluit terbengkalai. Enggak ada yang kepikiran Waduk Pluit bisa bagus, sungai bisa bagus. Orang enggak pernah kepikir Kampung Pulo puluhan tahun bisa kita bereskan, nah kita buktikan," kata Ahok.

Dia mengatakan, dia ingin membuktikan janji-janji kepada warga yang memilihnya pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Kalau saya membuktikan (janji) waktu saya kampanye mau bebasin banjir, saya mau normalisasi semua sungai dan waduk, lalu kamu tiba-tiba enggak milih saya, ya saya aneh juga. Kalau gitu dulu kamu pilih saya karena apa. Dulu pilih kenapa sama Pak Jokowi? Dulu kan janji kami itu," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya