Liputan6.com, Sumenep - Benda misterius yang jatuh di Sumenep, Jawa Timur, diyakini merupakan pecahan roket Falcon 9 berdasarkan analisis lapangan peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) atas temuan empat benda yang diamankan Polres Sumenep.
Kapolres Sumenep AKBP Joseph Ananta Pinora mengatakan tidak ada peringatan dini sebelum roket mendarat di tengah permukiman warga. Padahal, pecahan roket itu berpotensi mengancam jiwa manusia. Apalagi, pecahan roket itu masih berwarna merah menyala saat mendarat.
"Jatuhnya merah menyala, masih membara. Itu kan akibat gesekan sama atmosfer. Warga saya masih ketakutan," kata Joseph kepada Liputan6.com, Rabu (28/9/2016).
Ia menuturkan, pecahan roket tersebut menyebabkan dua rumah rusak sedang dan satu kandang sapi milik warga Sumenep rusak berat. Bahkan, sapi milik warga juga ikut hilang akibat dijatuhi roket itu.
"Di dekat kandang sapi itu ada rumah pemilik. Kalau meleset sedikit saja, bisa terkena manusia," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Joseph mengaku rumah warga yang rusak itu sudah direhabilitasi, begitu pula dengan kandang sapi dengan bantuan Polres Sumenep. Namun, ia mengaku tidak tahu apakah sapi milik warga yang hilang sudah ditemukan atau belum.
"Pemiliknya kemarin bilang kalau sapi-sapinya hilang semua. Lokasi tempat jatuhnya roket itu memang rusak parah," kata Joseph.
Ia berharap, kejadian itu bisa mengaktifkan kembali sistem peringatan dini. Ia juga berharap pemilik roket tersebut bisa bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan pecahan roket dan berhati-hati dalam memperkirakan lintasan jatuhnya benda antariksa.
"Saya ingat saat kecil dulu, pemerintah sempat memberikan warning sebelum ada roket jatuh di Indonesia. Saya harap kejadian ini beri pemahaman baru perlindungan sistem keamanan dari benda yang jatuh dari langit. Apalagi saya dengar jumlahnya ratusan di luar angkasa," kata Kapolres.
Sebelumnya, empat pecahan roket yang terdiri dari tiga tangki dan satu sistem kontrol ditemukan di tiga lokasi berbeda di Sumenep. Tim Lapan diterjunkan ke lapangan untuk mengumpulkan informasi kondisi lapangan dan mewawancarai masyarakat yang terdampak.
Jika proses pengumpulan informasi selesai, tim peneliti Lapan akan membawa pecahan roket Falcon 9 itu ke Bandung untuk diteliti lebih lanjut.