Jika Sering Merasa Ponsel Anda Bergetar Padahal Tidak, Baca Ini

Sering merasa ponsel bergetar padahal tidak? Simak penyebabnya di sini.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 29 Sep 2016, 11:00 WIB
Sering merasa ponsel bergetar padahal tidak? Simak penyebabnya di sini. Foto: Marieclaire.co.uk.

Liputan6.com, Jakarta "Tunggu sebentar," Anda seringkali berkata kepada seorang teman, "Ponsel saya bergetar. Mungkin ada yang penting."

Anda pun memasukkan tangan ke kantong atau ke dalam tas untuk mengambil ponsel, dan ternyata tidak ada pesan maupun telpon yang masuk. Tak ada apa-apa, padahal Anda merasa benar-benar ada getaran yang masuk.

Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Sebanyak 90 persen dari kita semua pernah mengalami apa yang disebut sebagai Phantom Vibration Syndrome atau 'ilusi ponsel bergetar', seperti yang dilansir dari Marieclaire.co.uk pada Kamis (29/9/2016).

Sensasi ini paling umum terjadi saat Anda yakin bahwa ponsel Anda bergetar di kantong atau tas Anda, namun hal ini hanya bayangan saja.

Dr Robert Rosenberger, seorang filsuf dan asisten profesor di Georgia Institute Technology mengatakan bahwa perasaan tersebut adalah halusinasi yang tercipta akibat kecemasan, dan semakin sering terjadi pada banyak orang.

Dr Robert Rosenberger juga percaya bahwa hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan yang dikenali oleh tubuh, dan ada beberapa hal yang dapat dijelaskan. "Sebagian besar orang mengatakan bahwa teknologi seperti ponsel telah mengubah otak manusia, menciptakan jejak kognitif yang dirancang untuk merasakan getaran sebagai panggilan telpon," ia menjelaskan. "Teori lain adalah bahwa kita semua begitu cemas dengan dikelilingi berbagai kecanggihan teknologi seperti email, SMS, dan lainnya yang membuat orang selalu dalam keadaan waspada, bahkan cenderung merasa getaran sebagai panggilan ponsel." 

Begitu banyak orang yang kini begitu bergantung pada kecanggihan teknologi sehingga tubuh mereka pun beradaptasi dengan cara-cara yang tidak biasa.

"Apakah hal ini bisa disebut indera keenam? Mungkin tidak, namun bisa dianggap sebagai pengalaman personal yang istimewa, misalnya seperti saat memakai kacamata atau menyetir mobil untuk pertama kalinya. Manusia memiliki reaksi tersendiri terhadap ponsel yang telah menjadi elemen penting dalam kehidupannya." tutur Dr Robert Rosenberger.

Jadi, jika Anda memerlukan alasan untuk melakukan detoks teknologi, ini adalah alasan yang tepat. Halusinasi dan kecemasan yang timbul dari ponsel bukan hal yang keren, jadi ada baiknya jika Anda mematikan ponsel beberapa jam dalam sehari. Paling tidak, mematikan notifikasi seperti bunyi, atau getar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya