Liputan6.com, Semarang - Sering kali kebocoran gas di rumah tangga menyebabkan hilangnya nyawa. Keprihatinan kebocoran gas di rumah tangga ini menginspirasi dua mahasiswa Fakultas Teknik Universitas PGRI, Semarang, Jawa Tengah, bernama Obed Isai dan Danang Puji, menciptakan sebuah alat yang bisa mendeteksi adanya gas yang bocor dan beracun.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (29/9/2016), alat pendeteksi gas bocor ini bukanlah alat yang berhubungan dengan peralatan memasak, melainkan helm.
Advertisement
Meski demikian, helm ini dilengkapi sensor pencari keberadaan gas bocor, yang ditandai sebuah lampu dan alarm yang akan berbunyi dan menyala bersamaan jika terdeteksi adanya gas bocor dan beracun. Alat ini diberi nama sensor safety helm.
Sebulan lamanya dan menghabiskan dana sebesar Rp 1 juta, dua mahasiswa kreatif ini mampu menciptakan helm pendekteksi gas bocor dan beracun.
Sensor akan mendeteksi ruangan terbuka maupun tertutup dengan radius hingga 30 meter, sehingga dengan terdeteksi kebocoran sejak dini.
Yang lebih membuat helm ini canggih, hasil deteksi dapat langsung ditangkap dan terdata di laptop, yang akan mengidentifikasi jenis gas dan keberadaan dan kecepatan penyebaran.
Pihak kampus sangat mendukung dan akan terus mengembangkan penemuan
mahasiswanya.
Penemuan ini akan disosialisasikan di sejumlah sarana strategis dan vital, seperti Pertamina dan gas nasional, serta di perumahan yang rentan akan adanya kebocoran gas.