Liputan6.com, Hong Kong - Seorang pemuda Korea Utara bernama Jong Yol-ri mendekam selama 80 hari di Konsulat Jenderal Korea Selatan di Hong Kong untuk mencari suaka. Pada Rabu lalu, ia sudah meninggalkan Hong Kong dan tiba di Korsel.
Dikutip dari Hong Kong Free Press pada Kamis (29/9/2016), laporan FactWire News Agency menerbitkan berita kedatangan pemuda jenius Korea Utara tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pada akhir Agustus lalu, kantor berita YTN di Seoul melaporkan bahwa Jong telah tiba dengan selamat di suatu negara ke tiga.
Namun demikian, wartawan FactWire mendapat kabar dari sumber-sumber diplomatik bahwa pemuda itu masih ada di Konsulat Jenderal Korea Selatan di Hong Kong saat terbitnya berita.
Sejak akhir Agustus hingga awal September, Jong terlihat aktif di tempat kediaman sementara dalam Konsulat Jenderal Korea Selatan di Hong Kong.
Para wartawan FactWire melakukan pengamatan di dalam dan luar Far East Finance Centre di kawasan Admiralty, tempat kedudukan kantor Konsulat.
Keamanan di kawasan Far East Finance Centre tampak diperketat ketika Jong tinggal di Hong Kong. Selain polisi berseragam, tampak sejumlah petugas berpakaian biasa di sekitar gedung.
Lantai sewaan Konsulat ada di lantai 5 dan 6. Lantai 5 menjadi kantor dan bagian pengurusan visa yang terbuka untuk umum, sedangkan lantai 6 hanya menjadi kantor yang diakses hanya oleh pegawai.
Pihak Konsulat meningkatkan keamanan sejak Jong tiba di sana. Para pengunjung diminta menjelaskan maksud kedatangan dan masuk melewati gerbang deteksi logam. Barang bawaan pengunjung wajib diperiksa.
Seorang petugas Korea Selatan menjagai Jong terus menerus, bahkan saat makan dan tidur. Sementara tinggal di sana, Jong disediakan permainan video untuk mengisi waktu.
Jong ikut serta dalam Olimpiade Matematika Internasional (IMO) ke-57 di Hong Kong pada Juli lalu bersama dengan 5 orang pelajar lain dan 2 orang pimpinan rombongan.
Saat itu, di antara tim dari 109 negara, tim Korea Utara mendapat tempat ke-6 dengan perolehan 2 medali emas dan 4 medali perak.
Menurut situs IMO, Jong adalah pernah meraih 3 medali perak dan telah ikut IMO selama 3 tahun berturut-turut. Untuk diketahui, Korea Utara tidak ikut dalam kompetisi antara tahun 1993 dan 2006.
IMO tahun ini berlangsung dari 6 hingga 16 Juli 2016 di Hong Kong University of Science and Technology (HKUST). Tim Korea Utara melaporkan Jong menghilang setelah kompetisi.
Setelah mengamati rekaman CCTV, para karyawan HKUST melihat Jong pergi sendirian meninggalkan kampus. Pimpinan rombongan kemudian kembali bersama 5 anggota tim lainnya lewat China.
Kabar pembelot Korut mengungsi ke Konsulat Jenderal Korsel di Hong Kong menyebar beberapa hari kemudian.