Liputan6.com, Jakarta Sesuai arti dari namanya, Xiwang yang berarti "harapan", gadis cilik asal Mongolia ini memberi harapan bagi keluarga balita lainnya.
Orangtua Xiwang memutuskan untuk mendonorkan ginjal dan lever putri mereka pada dua balita lainnya setelah Xiwang mengembuskan napas terakhir akibat cerebral palsy.
Advertisement
Orangtua Xiwang memilih menghadapi duka akibat kepergian putri cilik mereka dengan melakukan tindakan yang lebih bermakna. "Alih-alih mengkremasi putri kami, kami memutuskan untuk mendonasikan organ tubuhnya agar anak-anak lain bisa diselamatkan. Kami memberinya nama Xiwang karena kami ingin memberi harapan hidup bagi anak-anak lain yang memerlukan bantuan kami," Wang Xiaofei, ibu Xiwang.
Melansir laman Whatsonxiamen, Kamis (29/9/2016), orangtua Xiwang melepas kepergiannya pada pukul 17.30, 9 Juni lalu. Ayah Xiwang mencium keningnya untuk terakhir kali sebelum gadis itu masuk urang operasi di Chifeng City Hospital. Dokter mengeluarkan ginjal dan lever Xiwang untuk kemudian dikirim ke Tianjin, di mana dua bocah lainnya tengah menunggu donor tersebut.
Menurut Palang Merah Chifeng, Xiwang adalah pendonor organ perempuan pretama di wilayah tersebut serta pendonor termuda di Inner Mongolia. Rumah sakit di Tianjin yang menangani proses transplantasi ginjal Xiwang pada dua bocah lainnya mengatakan operasi berjalan lancar dan pasien mereka berada dalam kondisi baik. Keluarga kedua bocah tersebut pun sangat berterima kasih pada Xiwang dan orangtuanya.
Biaya yang dikeluarkan orangtua Xiwang untuk pengobatan gadis cilik tersebut selama hidup tidak sedikit. Mereka menggelontorkan lebih dari 270.000 yuan (lebih dari Rp524 juta). Kini banyak orang yang ingin mendonasikan uang pada orangtua Xiwang setelah mendengar kisah haru gadis cilik tersebut. Namun, orangtua Xiwang menolak bantuan tersebut.
"Kami masih muda dan bisa menghasilkan uang dari upaya kami sendiri. Kami tidak ingin donasi dari orang lain," ujar Wang.