Misteri Temuan Koin Romawi Kuno di Kuil Jepang Abad Pertengahan

Temuan koin-koin kuno menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan saling berkunjung dua peradaban itu di masa lalu.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 30 Sep 2016, 05:00 WIB
Koin tembaga Romawi Kuno dan Ottoman. Temuan koin-koin kuno menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan saling berkunjung dua peradaban itu di masa lalu. (Sumber Japan Times)

Liputan6.com, Uruma - Empat keping koin tembaga Romawi Kuno ditemukan di Benteng Katsuren, Pulau Okinawa, Jepang. Koin-koin bertarikh 300 hingga 400 M itu merupakan yang pertama kalinya ditemukan di sana, sehingga muncul pertanyaan tentang caranya benda-benda itu bisa ada di Jepang.

Menurut Seeker, tadinya koin-koin itu diduga sekedar uang receh yang terjatuh dari para tentara Amerika Serikat (AS). Tapi, setelah dibersihkan, tampaklah citra Kaisar Konstantin I dari Romawi.

[bacajuga:Baca Juga](2613388 26099842606775)

Ahli arkeologi Hiroki Miyagi mengatakan bahwa temuan itu mengejutkan. Harian Independent bahkan menyebutnya sebagai tipuan (hoax).

Dikutip dari Ancient Origins pada Kamis (29/9/2016), laporan dalam Japan Times menyebutkan diameter koin antara 1,6 hingga 2 cm. Rancangan koin sudah sukar dikenali karena logam itu sudah tergerus.

Namun demikian, dengan menggunakan analisis sinar-X, para peneliti menemukan adanya gambar seorang prajurit memegang sebatang tombak dan kaisar Konstantin I.

Koin-koin itu akan dipajang di Musem Sejarah Yonagusuku, Uruma, Okinawa tengah, hingga 25 November.

Selain koin-koin Romawi Kuno, para peneliti juga menemukan sekeping koin Abad ke-17 dari Kesultanan Ottoman. Masih ada 5 lagi kemungkinan koin yang telah ditemukan di benteng itu sejak ekskavasi dimulai pada 2013.

Benteng Katsuren dibangun pada akhir Abad ke-13 hingga awal Abad ke-14, tapi kemudian diterlantarkan sekitar 200 tahun setelahnya.

Reruntuhan benteng itu mendapatkan pengakuan UNESCO pada 2000. Laman japan-guide.com menceritakan sejumlah legenda paling terkenal tentang benteng itu.


Perselisihan Kalangan Ningrat

Benteng itu memiliki hubungan dengan Bangsawan Amawari, yang menjadi bangsawan ke-10 untuk benteng itu.

Sewaktu kecil, Amawari adalah seorang anak yang sakit-sakitan dan dibuang di pegunungan, namun demikian, "...anak itu menyintas dan bertumbuh menjadi pemimpian digdaya mengalahkan para bangsawan penindas, lalu mengambil alih benteng Katsuren."

Selanjutnya, ulasan dalam Jcastle menjelaskan bahwa Amawari terkenal memajukan perdagangan internasional dan banyak tembikar serta ubin China ditemukan di situs Benteng Katsuren.

Tapi ia juga adalah seorang yang licik dan bengis. Ia membunuh Bangsawan Mochizuki Aji yang dipandang sebagai seorang tiran sehingga Amawari seakan seperti penyelamat warga Katsuren.

Temuan koin-koin kuno menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan saling berkunjung dua peradaban itu di masa lalu. (Sumber Dewan Pendidikan Uruma)

Ketika kekuatan Amawari bertambah, Bangawan Gosamaru pindah ke Benteng Nakagusuku untuk mengimbangi Amawari. Awamari mengakali raja di Shuri dengan mengatakan bahwa Gosamaru menjadi ancaman yang lebih besar sehingga mendapat dukungan untuk menghadapi Gosamaru.

Belakangan, ia juga merencanakan merebut kendali seluruh kerajaan dan mendepak raja di Shuri, tapi sang raja mendapatkan peringatan sebelumnya dan Amawari pun dikalahkan. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa istri Amawari --yang adalah putri sang Raja--mengetahui rencana itu dan memperingatkan ayahnya.

Sejak Amawari, tak ada lagi bangsawan digdaya berasal dari Benteng Katsuren.


Ada Hubungan Langsung dengan Barat?

Walaupun perselisihan kalangan ningrat itu tidak berkaitan dengan perdagangan internasional, tidak pernah ditemukan ada bukti hubungan dengan Eropa sebelum temuan koin-koin tersebut.

Miyagi mencoba memberikan penjelasan yang mungkin tentang keberadaan koin-koin sebelum tiba di benteng itu, katanya, "Para pedagang Asia Timur Abad ke-14 dan 15 utamanya menggunakan mata uang China, yaitu koin bundar dengan lubang bentuk kotak di tengahnya."

"Jadi kecil kemungkinan ada koin-koin dari Barat dipakai sebagai alat pembayaran. Menurut saya, koin-koin itu didapatkan di Asia Tenggara atau China."

Apakah ini berarti bangsa Romawi memiliki hubungan atau bahkan pengaruh langsung kepada Jepang Kuno?

Temuan koin-koin kuno menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan saling berkunjung dua peradaban itu di masa lalu. (Sumber Nara National Research Institute)

Laman MessageToEagle.com menduga bangsa Romawi Kuno pernah mengunjungi Benteng Katsuren di Jepang.

Mereka mengacu kepada bukti beberapa potong manik-manik kaca Romawi Kuno dalam kuburan Kyoto dari Abad ke-5.

Peneliti Tomomi Tamura memiliki komentar tentang manik-manik kaca itu, “Mereka adalah satu-satunya benda kaca berlapis ganda yang ditemukan di Jepang dan merupakan akesori sangat langka yang diduga dibuat di Kekaisaran Romawi dan dikirim ke Jepang.”

Dewan pendidikan Kota Uruma senada dengan Tomomi Tamura dan mengatakan bahwa temuan terkini koin-koin Romawi Kuno merupakan “bahan sejarah yang berharga yang diduga menghubungkan Okinawa dengan dunia Barat."

Walaupun begitu, masih banyak pertanyaan tingkat kedekatan yang disebutkannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya