Trik Camat Makassar agar Waria dan Warga Lebih Mesra

Kaum waria selama ini selalu rentan mengalami diskriminasi dan pelecehan.

oleh Eka Hakim diperbarui 29 Sep 2016, 14:45 WIB
Jiratchaya Sirimongkolnawin terharu saat terpilih sebagai pemenang Miss Tiffany Universe 2016, Pattaya, Thailand, (14/5). Kontes ini diikuti sekitar 100 orang peserta dari seluruh Thailand. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Liputan6.com, Makassar - Kaum waria rentan mendapat perlakuan diskriminatif. Untuk mengatasi hal tersebut, Camat Ujung Tanah Kota Makassar punya trik dalam memberdayakan mereka sekaligus berbaur dengan warga lain.

Salah satunya dengan memfasilitasi kelompok waria di daerahnya mendapatkan izin usaha gratis, seperti membuka salon tata rias. Hal itu mengingat mayoritas waria memiliki keahlian tata rias.

"Dengan begitu, mereka dapat berkontribusi untuk pembangunan Kota Makassar," kata Camat Ujung Tanah, Andi Unru, di ruang kerjanya, Kamis (29/9/2016).

Unru berharap pemberdayaan itu bisa membuat para waria merasa aman dan terlindungi saat bekerja. "Soalnya mereka rentan didiskriminasi, pelecehan dan kekerasan," ucap Unru.

Dengan adanya kegiatan positif, keberadaan para waria diharapkan bisa diterima  seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah Kecamatan Ujung Tanah. Upaya pembinaan terhadap waria itu juga didukung konsulat Australia melalui Konjennya Richard Mathews.

"Kunjungan Konsulat Australia datang ke Kecamatan Ujung Tanah untuk memantau perkembangan kegiatan-kegiatan Pemerintah Kota Makassar. Salah satunya membina kelompok inklusi (waria)," kata Unru.

Konsulat Australia, menurut Unru, cukup senang, bahkan mereka secara resmi meminta Pemerintah Kecamatan Ujung Tanah melibatkan kelompok inklusi dalam program pembangunan Kota Makassar secara luas.

"Dukungan itu yang memotivasi kami untuk terus upaya membina kaum waria agar bisa berkontribusi buat daerah," kata Unru.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya