Liputan6.com, New York - Dalam sidang umum PBB ke-71 di New York, Amerika Serikat, seorang diplomat muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia mencuri perhatian. Nara mewakili Indonesia menjawab pernyataan 2 presiden dan 4 perdana menteri yang mengkritik permasalahan HAM di Papua dan Papua Barat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (29/9/2016), Nara Masista Rakhmatia mewakili Indonesia menjawab pernyataan delegasi negara-negara Kepulauan Pasifik.
Advertisement
Sebelumnya delegasi sejumlah negara-negara Kepulauan Pasifik mengkritik dugaan pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat, yang disebut berkaitan dengan keinginan daerah itu untuk merdeka.
Dalam pemaparannya, Nara menyebutkan, tidak seharusnya para pimpinan negara tersebut menggunakan sidang umum PBB untuk mengintervensi dan melanggar kedaulatan negara lain. Keras dan tegasnya pernyataan diplomat berusia 34 tahun ini pun mencuri perhatian dan menjadi perbincangan.