Liputan6.com, Probolinggo - Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pria yang mengaku mampu menggandakan uang saat ini telah ditahan di Polres Probolinggo. Namun asal usul uang yang digandakan oleh pria ini masih menjadi perdebatan.
Dimas Kanjeng berhasil menarik 10.000 pengikut dari seluruh Indonesia ke padepokan yang ia dirikan sejak 2000 lalu. Ketenarannya semakin santer di seluruh Indonesia setelah ia ditangkap atas tuduhan penipuan dan pembunuhan 2 santrinya.
Advertisement
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (29/9/2016), salah satu istri korban pembunuhan mengaku, sebelum dibunuh, suaminya Ismail adalah koordinator perekrutan pengikut Dimas Kanjeng dan berhasil mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari pengikut lain.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur hari ini kemudian merilis 4 orang pengikut Dimas Kanjeng yang menjadi pelaku pembunuhan. Ironisnya, 3 dari 4 tersangka yang berhasil ditangkap adalah mantan anggota TNI berpangkat perwira menengah.
"Korban Abdul Gani ini selalu menjelek-jelekan walaupun posisinya tidak aktif, jadi memang kedudukannya sebagai ketua yayasan tapi tidak aktif, dalam artian untuk mengikuti kegiatan dia tidak pernah lagi datang ke padepokan. Selalu memberikan kabar-kabar yang tidak baik tentang padepokan," ujar Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Taufiq Herdiansyah.
Pengikut Dimas Kanjeng diketahui berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Bahkan dari kalangan intelektual muncul sosok Marwah Daud Ibrahim yang mengaku menjadi ketua Yayasan Dimas Kanjeng.