2 Kali Berperilaku Buruk, Legenda MotoGP Serang Rossi

Mamola menilai kalau Rossi sudah melakukan dua kesalahan fatal saat di San Marino.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 29 Sep 2016, 17:10 WIB
Mamola menilai kalau Rossi sudah melakukan dua kesalahan fatal saat di San Marino.

Liputan6.com, Alcaniz - Legenda balap MotoGP, Randy Mamola menyerang pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Mamola membahas sikap buruk Rossi saat balapan MotoGP San Marino, 11 September lalu.

Seperti dikutip dari Motor Sport, Mamola menilai kalau Rossi sudah melakukan dua kesalahan fatal saat di San Marino. Pertama, pembalap asal Italia itu mengacungkan jari tengah kepada rider Suzuki, Aleix Espargaro pada sesi latihan bebas ketiga.

Mamola menilai insiden ini sangat aneh. Sebab, Espargaro malah didatangi race Director MotoGP, Mike Webb ke paddock setelah bersitegang dengan Rossi. Sedangkan Rossi sendiri tidak mendapat teguran.

"Rossi mengacungkan jari tengahnya ke Aleix Espargaro karena dia berjalan di depan suporternya sendiri. Ini merupakan gerakan yang menghasut banyak orang," ujar Mamola.

Rossi saat mengacungkan jari tengah ke Aleix Espargaro di San Marino.

"Orang-orang yang berada di paddock sepertinya lupa kalau balapan ini ditonton jutaan penonton. Saya tidak berpikir mereka (Race Director) meminta pengendara (Espargaro) untuk lebih berhati-hati (kepada Rossi)," katanya menambahkan.

Pria berusia 56 tahun tersebut menilai, Rossi harusnya mendapat hukuman yang berat karena berperilaku buruk sebelum balapan. "Seharusnya Rossi mendapat hukuman seperti anak buahnya di tim VR46, Nicolo Bulega yang melakukan gerakan seperti Rossi kepada timnya sendiri," ujarnya.


Kesalahan Kedua Rossi

Hal kedua yang menjadi kesalahan Rossi di San Marino yakni cara membalapnya yang terlalu agresif. Rossi melewati Lorenzo pada lap kedua. Hal ini membuat Lorenzo marah besar usai balapan karena menganggap Rossi ingin menjatuhkannya.

"Perang kata-kata terjadi antara Rossi dan Lorenzo usai balapan di San Marino. Kalau menurut saya, Lorenzo kembali mendapat masalah dari kurangnya tata krama Rossi," ucapnya.

"Rossi, pria asal Italia selalu memotong pembicaraan pembalap lain saat konferensi pers. Padahal yang memberikan komentar lebih awal itu belum selesai berbicara," ujar pria asal Amerika Serikat tersebut.

Rossi saat menyalip Lorenzo di San Marino.

Lebih lanjut, Mamola mengatakan bahwa Dorna Sport SL selaku operator MotoGP harus memberikan peraturan yang tegas. Menurut Mamola, tingkah yang dilakukan Rossi mencerminkan hal tercela.

"MotoGP menghadapi berbagai jenis masalah dan memerlukan banyak keputusan yang harus dikeluarkan secara tegas oleh penyelenggara. Saya sedang berbicara soal perilaku pembalap yang bisa dilihat melalui televisi," ujar Mamola.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya