Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) kembali mengajukan penambahan anggaran menjadi Rp 10 triliun di 2017. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan anggaran tahun ini sebesar Rp 9,4 triliun.
Deputi Gubernur BI Hendar mengungkapkan, pengajuan kenaikan anggaran itu juga akan dialokasikan untuk kenaikan gaji para pegawai di tahun depan.
"Gaji itu kenaikannya sesuai inflasi saja, untuk mengimbangi kenaikan harga. Selain itu, juga untuk memberikan apresiasi bagi pegawai yang berprestasi," ujar Hendar di Gedung DPR RI, Kamis (29/9/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dari pemaparan instrumen BI, yang mengalami kenaikan adalah gaji dan penghasilan lainnya dari Rp 3,51 triliun menjadi Rp 3,54 triliun.
Selain itu, untuk manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) kenaikan dari Rp 2,7 triliun menjadi Rp 2,9 triliun, logistik dari Rp 969,2 miliar menjadi Rp 1 triliun, penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung dari Rp 676,1 miliar menjadi Rp 867,6 miliar.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan usulan kenaikan anggaran mengacu pada berbagai kinerja dan misi BI pada tahun depan yang juga bertambah.
"Untuk pengeluaran terbesar pada tahun depan tetap paling banyak untuk operasional, gaji pegawai, manajemen sumber daya manusia, dan beberapa hal lainnya," kata Agus.
Agus memaparkan, setidaknya ada enam misi BI di tahun depan terkait anggaran tersebut. Pertama, akan menggunakan anggaran untuk memperkuat implementasi bauran kebijakan, seperti sistem pembayaran dan penguatan kebijakan makro prudensial.
Kedua, Agus mengaku pihaknya akan tetap menjaga stabilitas moneter melalui pendalaman pasar keuangan dan penguatan peran kantor Bank Indonesia di beberapa wilayah di Indonesia. Ketiga, akan selalu menjaga stabilitas sistem keuangan dan integrasi pengawasan moneter.
"Untuk yang keempat, Bank Indonesia akan menjaga stabilitas sistem peredaran uang rupiah," tegas Agus.
Sedangkan misi kelima dalam rencana penggunaan anggaran di 2017 yaitu penguatan strategi demi mempercepat transformasi Bank Indonesia. Serta misi ke enam, menjaga sustainable Bank Indonesia. (Yas/nrm)