Liputan6.com, Jakarta Jika Anda mengalami kesengsaraan dalam menjalin hubungan, mungkin Anda harus lihat perilaku pasangan di kamar tidur. Pasangan rata-rata memiliki 24 perkelahian setahun karena tidurnya terganggu, menurut survei baru Yogabed, yang mengeksplorasi kebiasaan tidur dari 2.000 orang Amerika saat memeriksa berapa banyak dampak yang terjadi.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata orang menderita 182 malam per tahun tidurnya terganggu, dilansir laman Dailymail, Jumat (30/9/2016).
Advertisement
Lebih dari setengah orang yang memiliki hubungan menggerutu karena mereka berjuang untuk bisa tidur di samping pasangan. Sementara, satu dari tujuh telah berpisah karena mereka tidak dapat istirahat dengan baik.
Masalah yang sering ditemui di kamar tidur menurut survei antara lain, pasangan mendengkur, memonopoli selimut, dan terlalu banyak bolak-balik di tempat tidur, dan bau mulut membuat pasangan tidak dapat tidur nyenyak.
"Berbagi hidup dengan seseorang berarti dapat menerima perbedaan yang terjadi. Tapi jika Anda lelah, dan rewel itu jadi lebih sulit untuk menyelesaikannya," ujar juru bicara Yogabed, Diana Silver.
Menurut survei, minum obat atau tidur di kamar berbeda menjadi cara yang paling umum bagi orang untuk menangani masalah yang dihadapinya. Dan survei menjelaskan 40 persen responden mengatakan mereka lebih baik tidur sendiri, sementara 30 persen menjelaskan bisa istirahat dengan baik jika ada pasangan di sampingnya.