Genjot Produksi Minyak di Aljazair, Pertamina Rogoh Rp 4,4 T

PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana US$ 341 juta untuk meningkatkan produksi pada lapangan Menzel Lejmat North (MLN) di Aljazair

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Sep 2016, 09:30 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Aljazair PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana US$ 341 juta atau sekitar Rp 4,43 trilun (kurs: Rp 13.000 per dolar) untuk meningkatkan produksi pada lapangan Menzel Lejmat North (MLN) di Aljazair, yang dikelola oleh Pertamina Algeria EP di bawah naungan PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP)

Direktur Utama PIEP Selamet Riyadhi mengatakan, Pertamina memiliki rencana meningkatkan produksi minyak sebanyak dua kali lipat dari 15 ribu barel per hari (bph) menjadi sekitar 30 ribu bph pada 2019.

"Jadi 30 ribu bph produksinya.‎ Kita punya izin meningkatkan produksi dua kali lipat dari 15 ribu bph," kata Riyadhi, di Aljazair, Jumat (30/9/2016).

Menurut Riyadhi, untuk merealisasikan hal itu, Pertamina akan menggelontorkan uang‎ sebesar US$ 341 juta.
‎Peningkatan produksi akan dilakukan sampai 2019.

"Kami siapkan investasi US$ 341 juta sampai 2019," ucap Riyadhi.

Riyadhi menyebutkan, ‎uang tersebut untuk memodali kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 22, dan pengerjaan ulang sumur yang sudah berproduksi sebanyak 11 kegiatan. Kedua cara tersebut dapat menaikkan produksi minyak menjadi dua kali lipat.

"Untuk 22 sumur baru development dan 11 work over kerja ulang pindah lapisan, akan berlaku selama 4 tahun," ucap Riyadhi.

Untuk diketahui, Pertamina mengelola tiga lapangan minyak dan gas bumi (migas), yaitu MLN, Ourhoud, dan EMKK. Saat ini produksi total produksi migas dari tiga lapangan tersebut mencapai 50 ribu barel setara minyak (barrel equivalent per day/boepd). ‎Namun, Pertamina tidak puas dengan hasil produksi tersebut dan akan meningkatkan menjadi 200 ribu boepd, untuk mencapainya Pertamina mengincar ladang baru.

"Dari Aljazair minyak 24 ribu bph kalau sama gas jadi 50 ribu boepd. Dan kami berharap bisa kembangkan sampao]i 200 ribu boepd pada 2018-2019,"‎ tutup Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya