Kapolri Tak Berikan Amanat Ketika Sertijab Kapolda, Mengapa?

Tito menganggap amanat untuk pejabat baru hanya formalitas saja.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Sep 2016, 09:55 WIB
Kadiv Propam, Kapolda Riau, Kapolda Maluku Utara, dan Kayanma Polri menandatangi nota serah terima jabatan dari pejabat lama ke pejabat baru. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melantik Kapolda Riau, Kapolda Maluku Utara, dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri hari ini.

Tetapi dalam acara yang digelar di Rupatama Mabes Polri itu, Tito tidak memberikan amanatnya ke pejabat baru yang dilantik. Padahal selama acara serah terima jabatan (sertijab), Kapolri selalu memberikan amanatnya.

Tito menganggap amanat untuk pejabat baru hanya formalitas saja. Ia lebih memilih memanggil anak buahnya untuk menyampaikan arahannya secara langsung.

"Saya panggil saja nanti seluruh pejabat yang baru-baru. Supaya lebih detil. Amanat kan nanti isinya gitu-gitu saja kan. Terima kasih. Setelah itu pesan semoga berhasil. Saya ingin lebih detil," kata Tito.

Amanat yang disampaikan oleh Kapolri ketika pelantikan tak jarang menyinggung dan menegur pejabat lama yang diganti. Sehingga timbul shock therapy ke pejabat baru agar lebih baik mengemban tugasnya. Namun Tito memiliki sikap lain. Ia mengatakan punya cara sendiri untuk menegur para anak buahnya.

"Waktu hari Senin kemarin kan ada video conference dengan Polda Bali terkait kasus narkoba di Bali dan Jawa Barat. Itu langsung video conference di depan saya. Sekaligus saya memberikan peneguran. Sekaligus juga reward kepada anggota yang berprestasi. Mereka (anggotanya) sudah tahu itu," terang Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya