Liputan6.com, Aragon - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi gagal memangkas poin dengan pemuncak klasemen MotoGP, rider Repsol Honda, Marc Marquez saat balapan di Aragon, akhir pekan lalu.
Rossi finis di posisi ketiga atau di belakang rekan setimnya, Jorge Lorenzo setelah melakukan kesalahan di lap-lap akhir. MotoGP Aragon sendiri dimenangkan oleh Marquez.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sudah memberi yang terbaik, tapi Lorenzo sangat kuat dan lebih cepat sejak pertengahan balapan," ucap pembalap berusia 37 tahun tersebut, dikutip dari Tutto Motori.
Rossi mengatakan bahwa dirinya terlalu cepat memencet rem ketika disalip Lorenzo. Pembalap asal Italia itu memberikan alasan setelah melakukan kesalahan tersebut.
"Saat melakukan kesalahan, saya terlalu cepat menekan rem. Saya melakukannya karena berada dalam keadaan bahaya. Kalau tidak mengerem, bisa-bisa ban saya slip dan bisa terjadi kecelakaan," ujarnya.
Rossi Bakal Mati-matian
Kekalahan di Aragon membuat Rossi tertinggal 52 poin dari Marquez yang memuncaki klasemen pembalap MotoGP. Rossi sendiri tak mau memusingkan selisih poin itu.
Dia berjanji bakal mati-matian di tiga seri MotoGP terdepan, yakni Jepang (16 Oktober), Australia (23 Oktober), dan Malaysia (30 Oktober). Rossi berharap seri Asia-Australia itu bisa membantunya memperpendek jarak dengan Marquez.
"Sangat sulit mengejar Marquez dengan selisih 52 pon. Namun saya tidak mau berpikir tentang peringkat di klasemen pembalap. Kami harus bekerja secara fokus karena saya menyukai tiga balapan berikutnya," kata Rossi.
"Motor Yamaha selalu kuat dan cepat di tiga balapan itu. Jadi saya harus datang ke sana untuk memperjuangkan kemenangan," ujar mantan pembalap Ducati tersebut.
Advertisement