Liputan6.com, Reykjavik - - Lampu jalanan di ibu kota Islandia, Reykjavik, dipadamkan selama satu jam mulai pukul 22.00 pada Rabu, 28 September malam. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan warganya melihat Aurora Borealis dengan lebih jelas.
"Para warga juga diajak untuk memadamkan lampu di rumah untuk memaksimalkan kegelapan dan meminimalisasi polusi cahaya," ujar pemerintah lokal dalam sebuah pernyataan seperti dilansir The Guardian.
Advertisement
Namun Aurora tak kunjung menampakkan cahayanya hingga waktu pemadaman hampir berakhir. Menurut surat kabar Morgunbladid, hal tersebut membuat dewan kota memperpanjang waktu pemadaman hingga tengah malam.
"Memadamkan lampu jalan merupakan sebuah gerakan besar yang dilakukan dewan kota...aku harap hal ini dapat dilakukan lebih sering karena kemarin telah dilakukan dengan sukses, terutama bagi mereka yang cukup sabar menunggu cahaya itu muncul," ujar seorang pendidik di bidang astronomi, Saever Helgi Bragason, seperti dikutip dari BBC, Jumat (30/9/2016).
"Itu juga mendorong orang-orang untuk pergi keluar dan melihat langit malam, menakjubkan!"
Aurora merupakan sebuah pancaran cahaya yang menyala di lapisan ionosfer akibat adanya interaksi antara medan magnetik suatu planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Hal tersebut terbentuk oleh atom-atom yang bertumbukan dengan partikel dari Matahari dan terhisap oleh magnet yang terdapat di kutub utara dan selatan Bumi. Dalam fenomena ini, angin Matahari memiliki unsur penting karena dapat menggerakkan sebagian muatan listrik di atmosfer.
Fenomena aurora yang terjadi di belahan Bumi utara disebut Aurora Borealis, sementara Aurora Australis hanya terlihat di belahan Bumi selatan.