Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Retail membukukan laba bersih Rp 108,5 miliar sampai Agustus 2016. Angka tersebut diprediksi akan meningkatkan laba hingga 107 persen hingga akhir tahun 2016.
Direktur Utama PT Pertamina Retail Toharso mengatakan, selama 8 tahun terakhir, laba bersih PT Pertamina Retail terus tumbuh mencapai 44 persen.
Sementara dari sisi pendapatan, Pertamina Retail mampu mengantongi Rp 6,914 triliun dari tahun 2015 hingga Bulan Agustus 2016 (year to date).
Baca Juga
Advertisement
"Pertamina retail tumbuh rata-rata 20 persen per tahun, dan laba bersih selama delapan tahun terakhir ini mencapai 44 persen" ujar dia dalam paparan Pertamina Retail Business Update di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (30/9/2016).
Toharso menjelaskan, pendapatan paling besar didapat dari penjualan bahan bakar (fuel). Sebanyak 90 persen pendapatan didapat dari bisnis ini, sementara sisanya merupakan pendapatan dari bisnis non bahan bakar (non-fuel).
Namun, ia mengatakan bahwa bisnis non-fuel justru memiliki margin lebih besar. Alhasil keuntungan yang mampu didapat pun bisa lebih tinggi.
"Saya pasti bisa memastikan, dari sisi margin non-fuel lebih besar, bisa sampai 15 persen. Sementara fuel cuma 4 persen. Kalau bisnisnya pas, maka keuntungan non fuel bisa lebih besar" tutur dia.
PT Pertamina Retail merupakan anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang usaha retail produk Pertamina. Hingga saat ini Pertamina Retail mengelola bisnis di bidang fuel retail seperti pengisian bahan bakar dan non fuel retail seperti mendirikan convenience store. (vna/nrm)