Liputan6.com, Jakarta - Diwartakan sebelumnya, video mesum tiba-tiba muncul di papan iklan LED atau videotron--ada juga yang menyebut megatron--dekat kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Namun kira-kira, mengapa hal ini terjadi? Berembus 'selentingan', videotron tersebut telah diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Namun benarkah demikian?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu videotron.
Videotron adalah billboard digital yang menampilkan konten visual digital, baik konten berupa iklan komersial atau pun iklan layanan masyarakat. Konten tersebut berasal dari sebuah komputer.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kasus ini, kemungkinan si operator tengah menonton video porno di komputer yang terhubung ke videotron tersebut, entah file videonya ada di komputer itu, atau ada di flashdisk yang disematkan ke komputer itu.
Mengapa demikian? Hal ini diperkuat oleh temuan di kasus videotron di kota lain. Bila dirunut ke belakang, sebetulnya kasus serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu di salah satu kota di Jawa Barat, tepatnya di Tasikmalaya.
Mengutip Antara, Jumat (30/9/2016), seorang operator videotron iklan produk rokok di Jalan KHZ Mustofa, Tasikmalaya, Jawa Barat, terbukti bersalah lantaran mempertontonkan adegan film porno berdurasi sekitar 20 menit, pada Senin (8/11/2010) silam.
Flashdisk yang memuat film porno menjadi barang bukti yang disita dan dimusnahkan oleh pihak yang berwenang.
Pengadilan Negeri Tasikmalaya menjatuhkan hukuman tujuh bulan kurungan penjara berikut denda Rp 2,5 juta kepada terdakwa.
(Why)
