Liputan6.com, Jakarta Yuki Kato bermain dalam film bertema religi berjudul Cahaya Cinta Pesantren. Di film tersebut, Yuki Kato berperan sebagai Shilla, gadis Batak yang dipaksa masuk pesantren oleh orangtuanya.
Buat dara 21 tahun itu, menjadi Shilla bukanlah perkara mudah. Sebab ia harus berlogat Batak, yang sama sekali bukan latar belakang dari keluarganya.
Baca Juga
Advertisement
"Ini tantangan buat aku. Enggak mudah berlogat Batak. Di sini saya jadi orang Batak, yang orangtuanya Batak Toba dan Batak Karo. Jadi ada banget kesulitan," kata Yuki Kato, saat ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).
"Apalagi ini kan film yang nantinya bakal ditonton banyak orang. Jadi takut salah dan dikritik," sambung Yuki Kato.
Untuk mendalami perannya, wanita berdarah Jawa-Jepang itu banyak mengambil referensi dari film Indonesia yang mengisahkan tentang orang Batak. Selain itu, Yuki Kato juga langsung belajar dari orang Batak agar semakin fasih berbicara.
"Pertama saya lihat film. Banyak film yang menggunakan cerita atau tokoh Batak. Terus beruntungnya syuting di Medan jadi bisa belajar dan banyak ngobrol sama orang-orang sana, dan menirukan logat Batak yang benar," ujar cewek kelahiran 2 April 1995 ini.
Gara-gara begitu serius belajar logat Batak, bahasa tersebut jadi terbawa dalam keseharian Yuki Kato. "Pas lagi break syuting sempat terbawa logatnya. Pas lagi di rumah juga, jadi masih melekat logat Batak-nya," katanya.