Liputan6.com, Kunming - Pada Rabu 28 September 2016, seorang pemuda dari Desa Yama di China barat daya bernama Yang Qingpei bertengkar hebat dengan orangtuanya gara-gara persoalan uang.
Gelap mata, ia kemudian diduga membunuh ayah dan ibunya.
Khawatir kejahatannya bakal terbongkar, Yang kemudian dilaporkan menghabisi 17 tetangga sedesanya. Kantor berita Tiongkok, Xinhua mengutip informasi tersebut dari polisi di Provinsi Yunan, di mana desa tersebut berada.
Tak jelas berapa usia Yang, apakah 26 atau 27 tahun seperti informasi yang belakangan beredar.
Yang kemudian ditahan di ibukota provinsi Kunming, yang letaknya 200 kilometer dari lokasi desanya berada pada Kamis 29 September 2016.
Advertisement
"Penahanan dilakukan hanya beberapa jam setelah jenazah-jenazah korbannya ditemukan dari sejumlah rumah," demikian dikabarkan Xinhua, seperti dikutip dari Huffington Post, Sabtu (1/10/2016).
Insiden tersebut adalah salah satu pembunuhan massal paling berdarah dalam beberapa tahun terakhir di China, di mana serangan acak mematikan kerap terjadi di sekolah-sekolah dan transportasi umum.
Pelakunya diduga mereka yang menahan sakit hati atau dendam terhadap keluarga mereka, tetangga, atau masyarakat pada umumnya.
Karena senjata api dikendalikan sedemikian ketat di China, pembunuhan massal biasanya dilakukan menggunakan pisau, racun, bahan peledak buatan sendiri, atau modus pembakaran.
Baca Juga