Liputan6.com, Jakarta - Indonesia nyaris sepanjang tahun ini diguyur hujan, sekalipun saat musim kemarau. Untuk itu, Anda sebagai pengemudi atau pemilik mobil perlu antisipasi ketika hujan secara tiba-tiba.
Banyak hal sepele yang kerap terlupakan pengemudi, mulai dari persiapan berkendara sampai perilaku ketika di balik setir. Persiapan pertama dan utama yang kerap terlupakan yaitu mengganti karet wiper yang telah getas.
Baca Juga
Advertisement
Alat ini berfungsi menyapu air di kaca depan maupun belakang. Apabila karetnya telah getas maka sapuannya tidak maksimal. Bagian lainnya yang masih erkaitan dengan wiper yakni semprotan air wiper.
Posisi semprotan air wiper sebaiknya sejajar dengan bidang pandangan sehingga jatuhnya air fokus pada titik utama di kaca. Cara mengaturnya cukup dengan peniti atau jarum untuk menggeser arah semprotan.
Selanjutnya
Hal lain yang kerap terlupakan oleh pengemudi yaitu menjaga tekanan ban. Jalan yang basah butuh traksi maksimal pada ban, untuk itu tekanannya wajib dalam rekomendasi yang dianjurkan pabrikan atau produsen ban.
Tekanan angin melebihi batas maksimum akan mengurangi kemampuan mencengkeram permukaan jalan. Sebaliknya, tekanan ban mobil di bawah standar akan menyebabkan mobil lebih mudah selip di jalanan basah.
Saat berkendara ketika turun hujan sebaiknya menyalakan lampu senja atau lampu kabut sebagai penerangan tambahan. Kebiasaan buruk yang kerap terjadi saat turun hujan deras yaitu menyalakan hazard.
Padahal, kebiasaan ini sangat keliru dan tidak dianjurkan. Hazard tersebut malah akan membingungkan pengguna jalan lain di belakang. Hal yang bijak saat menyalakan hazard hanya ketika kondisi darurat dimana mobil yang Anda kemudikan menghambat laju kendaraan lain.
Advertisement