Liputan6.com, Samarinda - Segala cara dilakukan suporter fanatik sebuah klub sepak bola Indonesia untuk mendukung timnya. Seperti yang tampak di Stadion Segiri, Samarinda, dua sosok menyerupai makhluk gaib tak pernah absen menjaga kandang tim Pusamania Borneo FC (PBFC).
Baca Juga
Advertisement
Pada ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, penonton yang hadir di stadion dilarang membawa petasan, kembang api, suar hingga bom asap. Regulasi ini berlaku ketika pertandingan belum dimulai, sedang berlangsung atau telah selesai.
Pusamania, julukan fans PBFC, tak terpengaruh dengan aturan ini. Pasalnya, sudah sejak lama mereka mengedukasi publik di stadion dengan aksi yang inovatif.
Selain menyiapkan koreografi menggunaan kertas, bendera raksasa, sampai membentangkan spanduk raksasa, dua orang berpakaian seram ditempatkan di depan tribun untuk meneror tim tamu.
Sosok pocong oranye dan tengkorak menyerupai Grim Reaper, telah menghiasi tribun penonton sejak klub Persisam Putra Samarinda masih berkiprah di Indonesia Super League (ISL). Namun, setelah Persisam memindahkan homebase-nya ke Bali, Pusamania (julukan fans) tetap menjaga identitas dukungan mereka.
Kali ini bersama PBFC, pocong dan tengkorak yang berkeliaran di siang bolong itu menjadi kesayangan masyarakat tepian Sungai Mahakam. Mereka adalah pembeda dari segala bentuk dukungan yang pernah dibuat tim lain di Indonesia. Ingat pocong oranye, ingat PBFC.