Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bapilu Wilayah Indonesia I DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, partai politik saat ini masih menjadi milik sekelompok elite. Padahal, parpol di era modern harusnya menjadi koridor untuk mengadvokasi keinginan publik.
Menurut dia, jika menyadari hal itu, tentunya parpol akan berbalik mendukung Ahok, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebab, adanya relawan TemanAhok yang mampu memajukan sang mantan Bupati Belitung itu ke kursi DKI 1 lewat jalur independen, menunjukkan bahwa Ahok penuh dengan dukungan warga Jakarta.
Advertisement
"PDIP yang begitu angkuh seperti itu, mau nggak mau tunduk menerima Ahok. Karena saya yakin kalau tidak mau, nanti kehilangan supremasi rakyat di Jakarta. Kalau hilang supremasi di Jakarta, nanti kehilangan supremasi rakyat di Indonesia," tutur Nusron di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).
"Jadi partai politik tidak bisa melakukan hegemoni publik lagi. Jadi tidak laku lagi itu jargon petugas partai," lanjut dia.
Untuk itu, dia pun berharap agar relawan TemanAhok tidak membatasi diri terhadap partai pengusung Ahok di Pilkada DKI 2017. Bersama-sama, mereka dapat menjadi barisan terdepan dalam membawa sang tokoh menjadi Gubernur DKI periode 2017-2022 mendatang.
"Nah relawan Ahok ini harus dilanjutkan. Dan jangan merasa karena sudah diusung oleh parpol langsung menjauh. Maknai bahwa parpol hanyalah kendaraan. Yang mengendalikan adalah supremasi rakyat," pungkas Nusron.