Liputan6.com, Jakarta Relawan TemanAhok kembali muncul di tengah-tengah pendukung bakal gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka menyelenggarakan diskusi bertema TemanAhok #TetapAhok di Pejaten, Jakarta Selatan.
Mereka juga mengundang Ketua Bappilu Wilayah Indonesia I DPP Partai Golkar Nusron Wahid. Pada kesempatan itu, dia mengatakan Ahok pemimpin bernyali, sehingga layak diperjuangkan. Bahkan, mantan Bupati Belitung itu disebutkan sebagai tokoh yang kurang waras.
Advertisement
"Jakarta butuh manusia gendeng seperti Ahok yang sudah didaftarkan ke KPUD, masih mau gusur," tutur Nusron di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).
Melihat hal tersebut, tentu menurut Nusron, Ahok tidak butuh jabatan. Dia menganggap model kepemimpinan Ahok yang independen harus dijaga dan keberadaan TemanAhok pun menjadi penting.
"Dimana-mana satu tahun sebelum pilkada itu biasanya tebar pesona. Ini (Ahok) yang bikin pening yang dukung kita-kita ini. Di situ kita lihat dia tidak butuh jabatannya. Yang penting dia profer," jelas dia.
"Jakarta tidak butuh pemimpin yang kata kata seminaris. Tidak butuh yang ganteng lenggak-lenggok begitu. Kenapa saya mau berjibaku membela Ahok? Karena dia mempunyai nyali yang tidak ada di tempat yang lain. Kita jangan pilih pemimpin yang berkeinginan menjadi pemimpin, tapi yang dibutuhkan," lanjut Nusron.
Untuk itu, Nusron mengajak baik parpol maupun para pendukung Ahok, untuk menjaga sang tokoh idolanya itu tetap dalam sikapnya yang independen.
"Pertama, kita jaga Ahok sebagai pengusung dan pendukung untuk tetap independen. Kita yakinkan bahwa Ahok adalah Ahok. Ahok pencerminan keinginan rakyat Jakarta. Kita belum tentu bisa melakukan pengorbanan seperti Ahok. Saya ini pemberani tapi saya kalah nyali dengan Ahok," Nusron menandaskan.