Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin sering mengonsumsi telur. Bahkan, tak jarang Anda memasak beragam menu dari telur dalam waktu seminggu. Apakah terlalu banyak makan telur berbahaya bagi kesehatan?
"Untuk rata-rata per orang, dua telur sehari masih baik-baik saja," kata penulis The Small Change Diet, Keri Gans.
Advertisement
Tapi, ada peringatan besar di sini. Perhatikan bahan campuran telur saat membuat makanan. Dua telur sehari memang masih tidak membahayakan tubuh. Namun, jika Anda menambahkan lemak jenuh seperti membuat orak arik telur dengan keju, itu bisa menaikkan lemak jenuh dan kalori yang banyak.
Anda masih bisa mendapatkan manfaat baik telur saat membuat telur dadar dengan menambahkan sayuran ataupun menjadikan telur sebagai bahan isian roti gandum. Namun, jika Anda menambahkan beberapa iris keju dan daging dalam telur, Anda akan mendapatkan lebihan kalori dan lemak, dilansir laman Womenshealthmag, Minggu (2/10/2016).
Jika kelebihan kalori dan lemak, Anda akan membuang kuning telur dan hanya mengonsumsi bagian putih telurnya saja. Padahal, kuning telur memiliki beberapa vitamin yang tidak ada dalam putih telur.
"Semua vitamin larut lemak ditemukan dalam kuning telur. Jadi, jika Anda membuangnya, Anda memang membuang lemaknya tapi juga sekaligus menghilangkan banyak nilai gizi," kata Keri Gans.
Menurut Gans, pada dasarnya hitungan makan telur yang sehat benar-benar tergantung pada diet Anda. Sebutir telur besar mengandung sekitar 80 kalori, 5 gram lemak dan 6 gram protein. Jika Anda sudah mendapatkan banyak protein dan lemak dari makanan lain, hindari mencampur telur dadar dengan keju. Tetapi, jika Anda tidak mendapatkan lemak dan protein selain dari telur, Anda bisa mengonsumsinya kapan pun.
(Aluna Swara)