Cegah Politisasi Olahraga, Sandiaga Lepas Jabatan Ketua Umum PRSI

Munas yang seharusnya berlangsung April 2017 sengaja dimajukan karena Sandiaga harus fokus menghadapi tahapan pilkada DKI.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Okt 2016, 16:17 WIB
Sandiaga Uno memberikan keterangan pers usai rapat di rumah Boy Sadikin, Jakarta, Rabu (28/9). Anies-Sandiaga meminta masukan dari sejumlah pemimpin redaksi tentang perkembangan politik sepekan terakhir. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sandiaga Uno melepas jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Sandiaga melepas jabatan melalui Munas PRSI di Jakarta pada 30 September hingga 1 Oktober kemarin.

Munas yang seharusnya berlangsung April 2017 sengaja dimajukan karena Sandiaga harus fokus menghadapi tahapan Pilkada DKI, dimana dia tercatat sebagai calon wakil gubernur duet dengan Anies Baswedan sebagai calon gubernur.

"Saya tidak ingin mempolitisasi olahraga. Sekarang saya sudah mengikuti tahapan (Pilkada DKI), saya menangkap aspirasi dari masyarakat renang, karena ada Sea Games di 2017 dan Asian Games (2018). Jangan sampai tersandera oleh hadirnya saya," ujar Sandiaga usai kegiatan Jakarta Berlari di Lapangan Banteng Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Sandiaga mengaku, dia takut jika terus bertahan di PRSI nanti dijadikan suatu ajang platform menarik massa, menarik dukungan.

"Jadi menurut saya ini adalah hal yang harus kita bedakan. Kita pisahkan antara politik dan olahraga," papar dia.

Sandi memastikan PRSI ke depan akan lebih baik setelah Anindya Bakrie terpilih secara aklamasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya