Top 3: Temuan Gua 'Dinosaurus' Terbesar Sedunia

Karena ukurannya yang sangat besar, gua alami di kawasan Taman Nasional Phong Son Doong itu dijuluki gua 'dinosaurus'.

oleh Arie Mega PrastiwiAndreas Gerry TuwoAlexander LumbantobingNurul Basmalah diperbarui 03 Okt 2016, 09:00 WIB
Setelah menghilang se 18 tahun, pintu gua terbesar dunia itu kembali ditemukan. Tempat itu kini masuk dalam salah satu Warisan Dunia (CNN).

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gua di Vietnam yang pertama kali ditemukan pada 1990 oleh seorang petani lokal, Ho Khanh, ditemukan lagi setelah 'hilang' selama sekitar 18 tahun. Karena ukurannya yang sangat besar, gua alami di kawasan Taman Nasional Phong Son Doong di Provinsi Quanh Binh, Vietnam itu mereka juluki lorong 'dinosaurus'.

Pada 2008, Khanh kembali menemukan gua tersebut ketika sedang mencari makanan. Temuan tersebut menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com pada Senin (3/10/2016) pagi.

Dua artikel berikutnya berkaitan dengan Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat  (AS) dari Partai Republik.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, editorial USA Today menyerukan untuk tidak memilih seorang calon presiden AS. Selama ini, harian terkemuka tersebut berusaha tidak memihak.

Berikutnya, Donald Trump mencuit di Twitter untuk menyerang Miss Universe 1996, Alicia Machado, yang kisahnya dibawa oleh Hillary Clinton ke panggung debat capres pertama pada Senin lalu, 26 September 2016 (WIB). Hillary menyebut Trump seperti layaknya seorang provokator.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. 18 Tahun Hilang, Petani Temukan Gua 'Dinosaurus' Terbesar Dunia

Setelah menghilang selama 18 tahun, pintu gua terbesar dunia itu kembali ditemukan. Tempat itu kini masuk dalam salah satu Warisan Dunia (CNN).

Saat memasuki gua yang tercipta secara alami itu, air akan terlihat menetes dari celah bebatuan yang membentuk atap setinggi 100 meter di atas kepala. Sinar matahari mulai menyerap ke sisi tebing yang bergerigi, menciptakan pemandangan spektakuler.

Siulan melengking burung dan suara monyet terdengar menggema ke seluruh ruangan batu kapur itu, perlahan-lahan menghilang, tenggelam dalam dunia 'gaib' yang berbeda dari Bumi.

"Hati-hati! Ada dinosaurus! Itu adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut kami ketika menemukan tempat ini," kata seorang ahli gua, Howard Limbert, mendeskripsikan tampilan sebuah gua besar Hang Son Doong, di Vietnam.

Selanjutnya...


2. Pertama dalam Sejarah, USA Today Serukan Tak Pilih Donald Trump

Ekspresi Capres dari Partai Republik Donald Trump saat mendengarkan debat Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton pada debat pertama pemilu Amerika Serikat di Hofstra University, Hempstead, New York, Senin (26/09). (AP Photo/David Goldman)

Kali pertama dalam sejarahnya, editorial USA Today akhirnya bersuara atas pemilu pemilihan presiden AS. Kendati tak spesifik meminta untuk memilih salah satu kandidat, namun surat kabar itu meminta pemilih untuk menentang Donald Trump.

Editorial pada Kamis 29 Agustus 2016, menulis seruan untuk menentang Trump. Ini adalah gerakan pertama surat kabar yang berusia 34 tahun. Mereka menganggap bahwa Trump berbahaya.

"Pada hari ini, kami mendeklarasikan bahwa selama 15 bulan dari mulai kampanye hingga debat pertama, Trump mendemonstrasikan betapa ia tak punya pengetahuan, tidak siap, dan memiliki ketidakjujuran, serta temperamen yang buruk," tulis pemimpin redaksi surat kabar itu seperti dilansir CNN, Jumat 30 September 2016.

Selanjutnya...


3. Tuduhan Video Seks Ratu Kecantikan Jadi 'Bumerang' Donald Trump

Calon presiden partai Republik Donald Trump (Wikipedia)

Donald Trump mungkin tak bisa tidur Jumat dini hari itu. Pada pukul 03.00, calon presiden Partai Republik tersebut mengambil telepon genggamnya.

Kala itu, ia mencuit soal apa yang dianggapnya sebagai 'kebohongan yang dibuat-buat' di media lewat akun Twitter miliknya. Dua jam kemudian, ia kembali muncul di Twitter, menyerang Miss Universe 1996, Alicia Machado, dengan menyebutnya pernah terlibat skandal video seks.

"Apakah Crooked Hillary membantu seorang Alicia M yang menjijikkan (karena kasus video asusila dan masa lalunya) itu menjadi warga negara AS, sehingga ia dapat menggunakan materi tersebut dalam debat," sebut Trump dalam twitternya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 1 Oktober 2016.

Menanggapi pernyataan Trump, Capres dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengaku tak habis pikir kenapa Trump sampai berkata seperti itu. Menurutnya, miliarder tersebut tak ubahnya seperti seorang provokator.

Selanjutnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya