Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi inflasi sebesar 0,22 persen pada September 2016. Penyebab utamanya karena terjadi kenaikan harga non makanan, mulai dari komoditas cabai merah, pulsa ponsel, tarif sewa rumah, uang kuliah sampai harga rokok.
"Jadi penyebab utama inflasi, kenaikan harga pulsa ponsel, tarif sewa rumah, uang kuliah dan akademi, rokok kretek, tarif dasar listrik, dan cabai merah," kata Kepala BPS, Suhariyanto saat Rilis Inflasi September di kantornya, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Menurut Suhariyanto yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan, ketika bahan makanan mengalami deflasi, hanya cabai merah yang mengalami kenaikan harga akibat cuaca buruk sehingga menyebabkan kekurangan pasokan.
Baca Juga
Advertisement
"Rokok kretek mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi 0,02 persen, uang kuliah dan akademi juga naik, tarif sewa rumah naik 0,03 persen, tarif dasar listrik, tarif pulsa ponsel dengan andil 0,05 persen," jelas dia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, harga cabai merah di September meroket hingga 18 persen sehingga andil ke inflasi bulan kesembilan cukup besar.
"Tarif pulsa naik 2,85 persen, tarif sewa rumah naik 0,53 persen tertinggi di Batam, Jakarta, dan Watampone 2 persen," ujar Sasmito. (Fik/Ahm)