Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat di awal pekan ini. Namun penguatan tersebut masih terbatas.
Mengutip Bloomberg, Senin (3/10/2016), rupiah dibuka di angka 13.014 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.042 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 12.991 per dolar AS hingga 13.035 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah mampu menguat 5,72 persen.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), pada awal bulan ini rupiah dibuka di angka 13.010 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan perdagangan Jumat lalu yang ada di angka 12.998 per dolar AS.
Mata uang euro menguat karena kenaikan saham Deutsche Bank AG sehingga menekan dolar AS. penurunan dolar AS tersebut memberikan tenaga bagi rupiah untuk bisa berada di zona hijau di awal pekan ini.
"Pergerakan euro bergerak sejalan dengan reli saham Deutsche Bank." jelas analis mata uang Jefferies Group LLC, Brad Bechtel.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, ketidakpastian global sempat menekan rupiah untuk kembali ke atas 13.000 per dolar AS pada perdagangan Jumat kemarin bersama dengan mata uang Asia lain.
"Namun sentimen positif dari pencapaian tax amnesty yang melebihi ekspektasi menjadi pendorong rupiah," tutur dia. (Gdn/Ndw)