Liputan6.com, Jakarta - Ketidakhadiran CEO PT Gojek Indonesia Nadiem Makarim di kantornya tidak menyurutkan semangat dari driver Gojek menyampaikan aspirasinya. Sedikitnya 20 driver GoJek diterima pihak manajemen untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Para driver ini masuk ke kantor GoJek dengan penjagaan ketat dan melalui proses verifikasi.
Advertisement
"Coba yang mau masuk tunjukkan dulu aplikasinya. Harus log in ya. Jangan sampai ada penyusup," ujar salah satu petugas keamanan PT yang membantu menertibkan perwakilan driver untuk masuk ke kantor Gojek di bilangan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).
Sebelum masuk menyampaikan aspirasinya, 20 driver tersebut sempat melakukan konsolidasi. Mereka menyatukan tuntutan dan menitipkan nasib mereka kepada 20 rekan perwakilan.
"Siapa pun yang masuk, yang penting kita satu tuntutan. Hapuskan sistem performa. Enggak perlu dipermasalahin dari wilayah mana-mananya. Kita bukan cuma Jakarta, kita nasional!" tutup salah seorang driver Gojek di tengah konsolidasi.
Sebelumnya, massa aksi driver Gojek juga menyebarkan selebaran yang berisikan tujuh tuntutan. Berikut poin tuntutannya:
1. Menuntut dan meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapus performa yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus
2. Menuntut PT Gojek Indonesia untuk membuat Payung Hukum yang independen dari keluhan dari keluhan driver
3. Menuntut PT Gojek Indonesia untuk transparansi dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat
4. Menuntut PT Gojek Indonesia untuk menstabilkan sistem menjadi lebih baik (tidak sering eror)
5. Menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya
6. Menuntut PT Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem suspend yang tidak jelas alasannya
7. Menuntut PT Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver se-Indonesia.