Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa (4/10/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak di kisaran support 5.406 dan resistance 5.500.
Sentimen positif dalam negeri menjadi penopang laju IHSG. Pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat 1,85 persen ke level 5.463. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 492,39 miliar.
Dia menerangkan, data ekonomi Indonesia menunjukan perbaikan. Laju inflasi masih terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia membukukan inflasi 0,22 persen pada September 2016. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-September) 2016 tercatat 1,97 persen.
Tingkat inflasi dari tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,07 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Efek down tren suku bunga Indonesia berhasil mengendalikan tingkat inflasi di mana pada bulan September sebesar 3,07 persen yoy sedangkan inflasi inti 3,21 persen yoy. Lebih kecil dari periode sebelumnya di level 3,32 persen yoy," kata dia Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Sejalan dengan itu, dalam riset PT Bahana Securities memperkirakan IHSG bergerak variatif dan cenderung menguat. PT Bahana Securities memperkirakan IHSG bergerak di level support 5.450 dan resistance di level 5.500.
Penguatan IHSG sejalan dengan penguatan rupiah yang dikirakan bergerak di level 12.900 sampai 13.100 per dolar Amerika Serikat (AS).
Bahana Securities merekomendasikan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)