Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Realisasi pengampunan pajak atau tax amnesty yang positif dan inflasi September 2016 terkendali akan jadi katalis IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG mulai diwarnai aliran dana investor asing kembali masuk sejak akhir pekan lalu. Rilis data ekonomi inflasi September 2016 yang cukup terkendali memberikan yang baik untuk pergerakan IHSG.
"Level support saat ini berada di level 5.374 dengan target resistance 5.488 yang perlu digapai untuk lebih perkuat pola kenaikan jangka pendek," ujar William dalam ulasannya, Selasa (4/10/2016).
Hal senada dikatakan Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Ia menuturkan, euforia tax amnesty telah mendorong penguatan IHSG setelah diterpa sentimen negatif Deutsche Bank di Jerman.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, pelaku pasar juga merespons positif rilis inflasi September 2016 di kisaran 0,22 persen. "Dengan melihat kondisi itu IHSG akan konsolidasi menguat," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com.
Akan tetapi, Hans mengingatkan sentimen global terkait Deutsche Bank. Hal itu mengingat Jerman kemungkinan kecil akan bailout salah satu bank terbesar itu. "Angela Merkel dikenal anti bailout. Ini salah satu bank terbesar di dunia. Bila mendapatkan denda US$ 14 miliar maka bisa bangkrut, dan berdampak sistemik, bank lain akan kena dampaknya," ujar dia.
Hans pun memperkirakan, IHSG akan berada di level support 5.400-5.450 dan resistance 5.476-5.500 pada Selasa pekan ini.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). (Ahm/Ndw)