Liputan6.com, Paris - Kepolisian Prancis menduga peristiwa perampokan yang dialami bintang reality show Amerika Serikat (AS), Kim Kardashian, dilakukan oleh orang dalam.
"Pihak berwenang Prancis menduga bahwa lima perampok menjalin komunikasi dengan pengawal pribadi Kim dan mereka diberi tahu tentang prosedur keamanannya," ujar sebuah sumber seperti dilansir News.com.au, Selasa (4/10/2016).
"Mereka tahu ketika peristiwa itu terjadi tidak ada keamanan. Mereka hanya harus pergi ke hotel, berkomunikasi dengan seseorang yang ada di dalam tempat itu. Mereka terindikasi memiliki hubungan dengan lebih dari satu pekerja hotel. Mereka juga menjalin pembicaraan dengan pengawal yang bekerja dengan Kim pada awal pekan ini," ungkap sumber yang sama.
Baca Juga
Advertisement
Ada dugaan bahwa satu atau lebih pelaku perampokan bersenjata itu adalah pengawal pribadi yang bekerja pada Kim sebelum ia ada di Paris. Bodyguard-nya saat ini, Pascal Douvier, yang melindungi dua saudara Kim, Kourtney dan Kendall, ketika peristiwa penodongan itu terjadi telah dimintai keterangan.
Namun sosok Douvier tak dicurigai. Pihak kepolisian meyakini bahwa pelaku perampokan menjalankan aksinya secara tidak profesional.
Pelaku pertama disebut masuk ke gedung dan mengikat petugas. Ia dipaksa memberi tahu di mana letak apartemen Kim.
Tak butuh waktu lama, para penjahat pun memasuki hunian istri Kanye West itu. Mereka menggeledah apartemen, mengikat dan menyumbat mulut Kim, serta menyekapnya di kamar mandi.
Setelah itu mereka menggondol barang-barang berharga senilai lebih dari US$ 9 juta, termasuk di antaranya cincin, sejumlah ponsel, dompet, dan kartu kredit. Pelaku disebut melarikan diri menggunakan sepeda.
Pelaku perampokan sempat tertangkap kamera pengawas ketika mereka tengah berada di lobi dan lorong hotel. Polisi saat ini tengah memeriksa rekaman pembicaraan telepon dan menginvestigasi para pekerja hotel dan pengawal yang bekerja dengan Kim.
Steve Stanulis, mantan pengawal pribadi Kim, mengatakan kepada Page Six bahwa Kim harus lebih berhati-hati dengan media sosial.
"Media sosial dan Snapchat menghancurkannya. Ketika dia mem-posting, 'Inilah aku, dan cincin yang aku pakai ini senilai US$ 5 juta'. Inilah yang pada dasarnya akan mengundang seseorang untuk merampok Anda," ujar Stanulis.
Agen pengawal pribadi The Bodyguard Group of Beverly Hills yang dijalankan oleh mantan polisi dan angkatan laut AS turut menanggapi peristiwa nahas yang menimpa Kim. Mereka mengatakan bahwa anak Kris Jenner itu butuh prosedur keamanan yang lebih ketat ketika ia memutuskan untuk memamerkan kehidupannya di media sosial.
"Anda perlu menyewa kamar di sebelah kanan dan kiri. Ditambah dengan penjaga di lorong dan lift yang akan memeriksa orang-orang dan mungkin menanyakan kamar mana yang akan mereka tuju. Ada pula pengawal yang bertugas di lobi serta menjemput dan menurunkan sebelum akhirnya tugas mereka selesai. Kami telah memperingatkan mereka selama bertahun-tahun," ujar agen itu.