Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak segera mengumumkan nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dari sejumlah nama yang beredar, Arcandra Tahar masih paling kuat diusulkan di kalangan Istana untuk kembali memimpin Kementerian ESDM, setelah tersandung kasus dwi kewarganegaraan.
"Memang ada yang mengusulkan Arcandra kembali, aktivis (pengamat) perminyakan. Tapi nama yang paling kuat Arcandra," kata Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres), Sofjan Wanandi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Saat dikonfirmasi lebih jauh, Sofjan enggan membocorkan nama-nama yang masuk dalam bursa calon Menteri ESDM. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena Indonesia harus segera memiliki Menteri ESDM definitif.
Baca Juga
Advertisement
"Menteri ESDM definitif mendesak, terlalu lama (kosong) juga tidak baik. Tapi tergantung Presiden, terserah Presiden mau memilih siapa," jelas Sofjan.
Sebelumnya, mantan Menteri Perindustrian era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Fahmi Idris, berharap Presiden Jokowi kembali memilih Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM.
"Pengelolaan sumber daya energi kita itu membutuhkan pemikiran yang sangat strategis. Bagaimana pun krisis energi akan kita hadapi. Krisis energi ini bisa menekankan kehidupan. Tahap ini tidak saja membutuhkan teknis ekonomi, tapi membutuhkan pikiran teknis strategis jangka panjang," ucap Fahmi kepada Liputan6.com, Selasa (27/9/2016).
Menurut dia, Menteri ESDM sebelumnya, Sudirman Said, telah menjalankan tugasnya dengan lebih menekankan pada teknis ekonomi. Karena itu, saat ini dibutuhkan orang yang mempunyai teknis strategi.
"Saudara Arcandra Tahar mempunyai kemampuan itu. Karenanya, mengangkatnya ke posisi semula (Menteri ESDM), tepat sekali," kata politikus senior Golkar itu. (Fik/Gdn)