Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mendatar pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Laju IHSG dibayangi oleh laporan keuangan emiten kuartal III 2016.
Analis Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe mengatakan, pelaku pasar khawatir realisasi laporan keuangan tak sesuai harapan. Terlebih, beberapa emiten kapitalisasi besar diproyeksi kinerjanya menurun.
"Ancaman kinerja turun terutama dari perbankan. Bank Mandiri ketakutan non performing loan (NPL) besar," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Selain itu, laju IHSG masih dibayangi oleh realisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Apalagi, realisasi untuk repatriasi masih minim. "Repatriasi belum banyak yang masuk," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG ditutup menguat tipis sebanyak 8,4 poin ke level 5.472,31. Kiswoyo mengatakan, pada perdagangan saham kali ini IHSG akan bergerak di level support 5.100-5.200 dan resistance 5.400-5.500.
Beberapa saham rekomendasi Kiswoyo antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. Adapun ruang gerak IHSG pada support 5.450 dan resistance 5.496.
"Dari Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan neraca perdagangan yang diperkirakan turun," tulis Sinarmas Sekuritas.
Sinarmas Sekuritas memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). (Amd/Ahm)