Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober 2016 sekaligus memperingati ulang tahun Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) ke-30 menggelar pameran The Spectrum of Batik di Senayan City mulai hari ini, (5/10/2016). Pameran ini disebut menjadi salah satu yang paling dramatis. Kenapa?
Pameran ini mempresentasikan karya 23 desainer dalam mengangkat batik dengan tata lighting yang sangat dramatis menggunakan teknik lighting fiber optic. Lewat kolaborasi dengan Lighting Expert and Lighting Designer Trilite Wesia Geni menjanjikan tata lampu yang akan menjadi sebuah mahakarya agung.
Advertisement
Lighting designer memastikan tata letak cahaya yang lebih sempurna tanpa mengganggu highlight dari motif batik setiap karya desainer IPMI. Ini menarik, sebab biasanya tata lampu menjadi pelengkap dalam sebuah show, namun kali ini menjadi bagian utama dalam pameran.
Spectrum sendiri mempunyai arti bias warna atau cahaya yang dipilih sebagai simbol keberagaman desainer dalam mengangkat batik. Selain itu spectrum adalah symbol cahaya di dalam diri atau potensi dari setiap desainer dalam berkarya.
Spectrum dan batik ternyata memiliki hubungan erat sebab banyak arti dan filosofis batik yang bercerita tentang cahaya.
Acara yang didukung BEKRAF ini juga berkolaborasi dengan Senayan City yang memperingati 10 tahun Metamorphosis Iconic Years yang berlangsung sampai 23 Oktober 2016. Penasaran? Tunggu liputannya.