Menelusuri Padepokan Milik Pembunuh 2 Pria di Depok

Pembunuh di Depok itu mencantumkan di akun Facebooknya, Padepokan Satrio Aji Danurwenda berada di Kel Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Okt 2016, 09:52 WIB
Anton Herdiyanto alias Aji pembunuh 2 pria di Depok

Liputan6.com, Depok - Tersangka pembunuhan dua pria di Depok, Jawa Barat, Anton Herdiyanto alias Aji (34) disebut-sebut memilik padepokan mirip Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang bernama Satrio Aji Danurwenda. Hingga kini, keberadaan padepokan tersebut masih simpang siur.

Paman pelaku, Maman, justru bingung dan tak percaya dengan pemberitaan di media massa yang menyebutkan Anton alias Aji memiliki sebuah padepokan. Sebab, rumah saja Anton belum memiliki.

"Kalau punya padepokan, dia ngapain singgah di sini, di padepokan saja. Saya enggak percaya," cetus Maman kepada Liputan6.com di Depok, Rabu (5/10/2016).

Dia juga membantah kontrakan yang berlokasi di Jalan M Yusuf 1, Gang H Naim RT 002/RW 021, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok sebagai padepokan yang dipimpin oleh Anton.

Menurut dia, alamat tersebut merupakan rumah kontrakan Anton dan istri. Namun, mereka tak lagi mengontrak di rumah itu sejak Lebaran Haji (Idul Adha). Istri dan anaknya tinggal di Lampung. Sementara, Anton pindah ke kontrakan milik paman istrinya.

"Dia enggak netap sini, cuma singgah saja sendiri selama dua minggu. Tepatnya setelah Lebaran Haji kemarin," terang Maman.

Maman menolak, jika kontrakan tersebut dianggap sebagai Padepokan Satrio Aji Danurwenda. Menurut dia, kontrakan ini hanyalah tempat singgah Anton.

Apalagi, Maman tak pernah melihat aktivitas mencurigakan atau hal-hal aneh yang dilakukan Anton. Terlebih, Anton dikenal sebagai orang yang jarang berinteraksi. Bahkan dengan pamannya sendiri.

"Kebiasaan Anton itu berangkat pagi pulang malam. Pas datang juga cuma tongkrongin kopi sama HP aja gitu," Maman menambahkan.

Namun, dia membenarkan sering melihat dua pemuda datang ke kontrakan Anton. Biasanya mereka datang pada malam hari.

"Pernah kami lihat tiga kali ke sini (Kontarakan Anton). Pas malem Sabtu saya lihatnya mereka malem banget di situ. Ciri-cirinya satu gemuk dan satu kurus berambut gondrong," Maman memungkasi.

Sementara itu, Anton (34) menjelaskan Padepokan Satrio Aji Danurwenda hanyalah dalam bentuk virtual atau dunia maya. Padepokan itu merupakan Grup Facebook.

Tujuannya 'mendirikannya', menurut Anton, tak lain untuk menjual barang-barang mistik miliknya seperti keris, kuningan atau emas palsu, wafaq, rajaan, bulu harimau, dan semarmesem.

"Jumlah anggotanya sekira 60 orang. Kami enggak punya padepokan resmi. Sama kayak orang lain jual barang-barang online. Iya pasti ditampilin dulu kan, saya nampilinnya di grup itu," ucap Anton.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya