Liputan6.com, California - Amerika Serikat (AS) punya satu model yang mempelopori mobil sport ramah lingkungan, yaitu Fisker Karma. Eksistensi mobil GT ini hanya selang beberapa tahun sebelum Tesla Motors merajai era mobil listrik.
Namun, perjalanan Fisker Karma menemui jalan terjal karena minimnya pengetahuan bisnis sang pemilik, Henrik Fisker. Dia hanya mampu menciptakan desain mobil yang indah namun kesulitan saat menjalankan roda bisnis otomotif.
Fisker lantas diakuisisi oleh Wanxiang Group, perusahaan asal China saat bangkrut. Dengan suntikan modal, Henrik ingin membangkitkan kembali sosok roadster bertenaga listrik.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip Bloomberg, Fisker merencanakan suatu mobil listrik dengan kemampuan jelajah hingga lebih dari 644 kilometer. Mobil ini oleh Henrik diproyeksikan sebagai penerus Fisker Karma yang meluncur pada 2012 lalu.
"Kami saat ini telah bekerja secara sembunyi-sembunyi. Selama dua tahun terakhir saya mencari teknologi baterai dan ingin melihat adakah sesuatu yang bisa kami berikan untuk paradigma baru," kata Henrik.
Henrik melalui Fisker Nanotech yang merupakan divisi baterai berusaha memanfaatkan hasil penemuan para profesor UCLA yang telah meriset sistem penyimpanan energi. Baterai di mobil yang akan debut perdana pada 2017 ini masih mengadopsi lithium namun dengan teknologi berbeda.
"Ini sangat berbeda dari sesuatu yang pernah kamu lihat. Mobil ini bergaya sporty dan lapang, kamu akan melihat sesuatu yang cantik. Tidak ada istilahnya membuat mobil yang desainnya jelek sekalipun disokong teknologi terbaru," ucap Henrik.