Penuh Cinta, Sejoli Lansia Meninggal Saling Pegangan Tangan

keduanya berpacaran sejak masih berumur 8 tahun. Lalu menikah dan bertahan hingga maut memisahkan di tempat tidur mereka.

oleh Azwar Anas diperbarui 05 Okt 2016, 16:31 WIB
Penuh Cinta, Sejoli Lansia Meninggal Dunia Saling Pegangan Tangan

Liputan6.com, Jakarta Cinta adalah hubungan antara dua jiwa yang saling menenangkan, menerima segala macam kekurangan dan kelebihan bersama. Dan setiap cinta memiliki ceritanya masing-masing.

"Jika Anda pernah menonton film The Notebook maka kisah dua sejoli ini adalah versi nyatanya," kalimat itulah yang ditulis Wittyfeed.com untuk memulai artikelnya.

Selama 75 tahun pasangan Alexander Toczko dan Jeanette Toczko hidup dalam pernikahan dan saling mencintai. Selama itu pula keduanya mampu memelihara cinta kasih mereka satu sama lain. Hebatnya kisah cinta mereka dibawa hingga ujung usianya.

Penuh Cinta, Sejoli Lansia Meninggal Dunia Saling Pegangan Tangan

Alexander meninggal pada usia 95 tahun, sementara Jeanette pada usia 96 akibat kegagalan sejumlah organ tubuh karena faktor usia. Alexander meninggal beberapa jam lebih dulu di pelukan istrinya, Jeanette.

Ketika Aimee Toczko, putrinya memastikan Alexander sudah tak bernafas, Aimme mebisiki Jeanette dengan lembut, "Ayah sudah tidak ada." Lalu Jeanette mengatakan kalimat yang menyentuh. Ia mengatakan akan segera menyusul laki-laki yang paling dicintainya itu.

"Lihat, ini adalah apa yang kamu inginkan. Mati di pelukanku, dan aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Tunggu aku, aku akan segara ke sana," ujarnya seraya memeluk suaminya.

Tak lama setelah itu, Jeanette pun menghembuskan nafas terakhir di samping suaminya. Bahkan ketika ia masih menggenggam erat tangan suaminya.

Penuh Cinta, Sejoli Lansia Meninggal Dunia Saling Pegangan Tangan


Dilansir Wittyfeed.com, keduanya berpacaran sejak masih berumur 8 tahun. Lalu menikah dan bertahan hingga maut memisahkan di tempat tidur mereka.

Sebagaimana umumnya setiap kisah cinta hadir sepaket dengan cobaan-cobaan. Kisah cinta keduanya bukan berati tak berliku. Setelah menikah pada tahun 1940, Alaxander dikabarkan bergabung di Angkatan Laut Amerika sebagai operator telegraf.

Keduanya menjalani cinta jarak jauh dalam waktu yang tidak sebentar. Sampai akhirnya Alexander mampu memboyong Jeanette untuk berpindah dan menetap di New York City.

Hingga akhirnya mereka mampu mewujudkan keinginan terakhir, yakni mati di pelukan orang yang paling dicintai. Dan saling memegang tangan satu sama lain.

Barangkali apa yang dikatakan musisi Jamaika, Bob Marley memang benar. "Cinta tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian." Setidaknya dua sejoli renta itu sudah membuktikannya. Bahkan ketika maut datang, mereka yakin akan tetap bersama.

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya