Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah mengirim mata-mata untuk mengawasi waktu bongkar muat di Pelabuhan (dwelling time).
Hal ini dilakukan karena dirinya ingin memastikan proses bongkar muat di pelabuhan tidak hanya berjalan baik dan sesuai target saat ada kunjungan pejabat semata.
Namun kondisi sama dapat tetap berlangsung saat aktifitas normal, sehingga target penurunan dwelling time terjaga dengan baik.
"Sekarang kan saya enggak mau gitu sekarang," kata dia di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (4/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Luhut menuturkan, mata-mata tersebut selama ini selalu melaporkan setiap kegiatan di pelabuhan.
"Saya kirim orang, seperti kemarin di Belawan, enggak usah ngomong-ngomong lagi kita ambil fotonya," ungkap Luhut.
Untuk mengurai masalah dwelling time, dia menuturkan, pemerintah sudah menyiapkan terminal barang di luar pelabuhan (dryport), seperti di Jababeka Cikarang yang bisa menampung peti kemas sampai 10 juta teus dan Tangerang dengan kapasitas yang sama.
"Kemarin sore Jababeka (lapor) ke saya, dry port mereka yang di Cikarang itu bisa mengakomodasi 2-10 juta Teus, itu sedang dilakukan dan sekarang bagusnya kereta api sudah ada jalannya nyambung," tutup Luhut.(Pew/Nrm)