Liputan6.com, Jakarta - Nama Politikus Partai Golkar Nusron Wahid tak masuk dalam daftar tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017. Nusron mengaku santai dan tak kecewa meski tidak masuk dalam tim sukses.
"Malah senang, Enggak (kecewa). Kecewa apa? Kayak kita kurang kerjaan aja," ujar Nusron di Balai Kota DKI, Rabu (5/10/2106).
Advertisement
Nusron mengaku kedatangannya ke kantor Ahok bukan untuk mengungkapkan kekecewaannya, melainkan menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Ketemu Ahok ngebahas banyak. Saya tadi habis ketemu Presiden, saya malah ditanya sama Pak Presiden lho kamu enggak jadi cuti? Ya enggak jadi, Pak, wong ketua timnya sudah enggak saya. Tak (saya) tunggu cutimu kata Pak Presiden," tambah Nusron
Selain itu, Nusron menyebut namanya tidak masuk dan didaftarkan ke KPU atas permintaannya sendiri. Sebab, kalau ditulis di KPU, artinya memiliki tanggung jawab mengendalikan pilkada di empat provinsi untuk gubernur dan 48 untuk kabupaten kota se Jawa dan Sumatera.
"Sekarang teman-teman di DPP (Golkar) jadi pengendali, yang operasional di lapangan adalah temen pengurus tingkat provinsi yaitu Jakarta. Saya dari awal promotornya Ahok di Golkar. Lha kalo enggak dukung Ahok apa kata dunia. Insya Allah Ahok terpilih," tandas dia.
Partai Golkar, Nasdem, Hanura, dan PDIP yang mengusung bakal cagub dan cawagub Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot resmi menunjuk Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sebagai ketua tim pemenangan.
Prasetio yang juga merupakan Ketua DPRD DKI Jakarta ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan Ahok-Djarot lantaran sudah pengalaman dalam Pemilu, baik pada Pilkada DKI 2012, Pemilu Legislatif, maupun Pemilu Presiden 2014.