Kasus Perampokan Kim Kardashian Jadi Surga Bagi Scammer

Dalam 24 jam pertama setelah kejadian tersebut, Norton mencatat kenaikan sebesar 2.400 penipuan pada spam dan penipuan.

oleh Iskandar diperbarui 05 Okt 2016, 19:43 WIB
Kim Kardashian. (Sumber South China Morning Post)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin pagi (3/10/2016), waktu setempat, juru bicara Kim Kardashian-West dan pihak berwenang Paris mengumumkan bahwa Kim telah dirampok dengan todongan senjata di apartemen pribadinya di Paris.

Di saat berita ini mulai menjadi tren di media sosial, inilah waktu yang tepat untuk mengingat bahwa berita yang populer juga merupakan surga bagi scammer, memanfaatkan tingginya minat masyarakat untuk menarik mereka agar mengklik tautan.

Faktanya, dalam 24 jam pertama setelah kejadian tersebut diinformasikan ke publik, Norton mencatat kenaikan sebesar 2.400 penipuan pada spam dan penipuan yang berkaitan dengan Kim Kardashian.

Untuk menghasilkan uang--mencuri informasi pribadi atau melakukan perusakan--penyerang menggunakan taktik rekayasa sosial, memanfaatkan kejadian terkini sebagai pancingan untuk bermain dengan emosi orang dan menarik perhatian.

Akibatnya, hampir seratus variasi subjek berbeda terlihat dalam pesan spam \dengan nama Kardashian, termasuk “Breaking News” dan “Photos of” di baris subjek. Mayoritas pesan yang dilacak Norton adalah dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.

Untuk menangkal hal tersebut, penyedia software antivirus, Norton, Rabu (5/10/2016), memberikan tips untuk tetap aman dari penipuan rekayasa sosial:

  • Jangan membuka email atau mengklik lampiran dari orang yang tidak dikenal.
  • Jadilah skeptis: Hanya karena kamu sudah melihatnya di newsfeed, tidak berarti itu bukan penipuan.
  • Teman-teman kamu mungkin telah menjadi korban penipuan click-jacking dan bahkan tidak menyadari hal itu.
  • Berpikirlah sebelum mengklik: Arahkan kursor ke URL sebelum mengklik untuk melihat jenis situs yang akan masuki--aturan yang baik adalah hanya kunjungi website yang kamu ketahui dan dipercaya. 
  • Curigai setiap anjuran untuk melakukan sesuatu: Jika ada yang meminta kamu untuk mengisi informasi, mengunduh plug-in (yang bisa jadi malware yang menyamar) atau berbagi dengan teman-teman sebelum melihat atau membaca konten, hal tersebut harus langsung diwaspadai.
  • Laporkan kegiatan atau konten yang mencurigakan ke platform media sosial atau penyedia layanan email Anda. 

(Isk/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya