Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan, elektabilitas calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengalami penurunan. Sekretaris Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengatakan penurunan tersebut tidak mengherankan.
"Dulu petahana tinggi karena belum ada calon penantang definitif, setelah sudah ada maka suaranya terbelah, ini cocok dengan prediksi kami," kata Syarif di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Advertisement
Syarif menjelaskan, terkait pasangan calon yang mereka dukung mendapat posisi kedua di hasil survei LSI, hal tersebut patut disyukuri. "Ini bagian dari modal dasar untuk merebut kemenangan," kata dia.
Bukan cuma itu, Syarif mengatakan, jumlah survei sebanyak 21 persen adalah sebuah modal baik. Bahkan ia menyebut, angka itu merupakan sebagai sebuah dasar yang cukup dalam mengarungi pertarungan di Pilkada DKI Jakarta
"Kita belum gerak saja sudah dapat 21 persen," kata Syarif.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpotensi kalah dalam Pilkada DKI Jakarta. Sebab, saat ini elektabilitas Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat terus menurun. Sementara rivalnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, terus naik.
Dari hasil survei, pasangan Ahok-Djarot memiliki elektabilitas 31,4 persen. Pasangan Anies-Sandiaga 21,1 persen sedangkan Agus-Sylvi 19,3 persen. Sementara pemilih yang masih rahasia atau swing voter itu 28,2 persen.