Ditinggal Investor, Garuda Bandung Terancam Bubar

Penunggakan gaji pemain disebabkan oleh tidak adanya investor lagi

oleh Thomas diperbarui 06 Okt 2016, 00:00 WIB
Garuda Bandung (Thomas / Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Tidak hanya klub sepak bola yang mengalami masalah penunggakan gaji pemain. Klub basket, Garuda Bandung juga mengalami nasib serupa. Mereka tak mampu membayar uang saku pemain selama tiga bulan terakhir.

Penunggakan tersebut disebabkan oleh tidak adanya investor lagi. Investor sebelumnya sudah menyetop pendanaan sejak Juni lalu atau saat IBL berakhir.

Berbagai cara dilakukan pengurus Garuda agar bisa terus berlanjut dan ikut kompetisi IBL selanjutnya. Garuda membuka toko online yang menjual merchandise klub. Tak kehabisan akal, Garuda juga akan mengadakan Nusantara Tour di tiga kota.

"Garuda tak pernah berhenti berinovasi. Kami seperti start up ada online shop, forum, hingga akademi yang dipimpin Wendha Wijaya. Toko online kami menjual jersey, sampai casing hp. Ini salah satu cara menambah pemasukan walau tidak banyak, " kata Restaditya Harris, selaku Direktur Keuangan & Administrasi Garuda Bandung.

Kegiatan Nusantara Tour dilakukan agar bisa mendapatkan investor baru. Tiga kota yang dikunjungi adalah Bandung, Samarinda dan Balikpapan mulai 9 Oktober 2016.

Selama Nusantara Tour, Garuda akan menjalani laga eksebisi. Selain itu Galank Gunawan dan kawan-kawan bakal mengunjungi sekolah-sekolah, meet and greet hingga gala dinner.

Karena mengadakan Nusantara Tour, Garuda terpaksa absen di ajang Perbasi Cup yang digelar pertengahan Oktober di Jakarta. Penyebabnya tak lain karena jadwal yang berbarengan.


Jual Pemain Bintang

Selain itu, untuk membantu mengatasi masalah krisis keuangan, Garuda juga kemungkinan akan melepas dua pemain bintangnya ke klub IBL yang berminat.

"Kondisi seperti ini hanya bisa bertahan sampai awal November. Kami harus mendapat investor segera. Garuda akan tetap ikut liga. Kami sudah punya beberapa calon investor baru. Tapi karena belum ada kepastian liga kapan akan bergulir mereka memilih wait and see, " ujar Restaditya.

Untungnya meski diterpa masalah yang cukup pelik, para pemain Garuda tetap bersatu dan solid. Hingga awal Oktober belum ada pemain yang memilih pergi dari Garuda.

"Para pemain pastinya kecewa tak ikut Perbasi Cup. Sebagai pemain basket pasti ingin ikut turnamen.  Tapi mau bagaimana lagi yang terpenting sekarang menemukan investor baru. Salah satu upaya tersebut antara lain dengan Nusantara Tour ini yang sudah manajemen persiapkan dari jauh hari, " kata pelatih Fictor Roring.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya