Liputan6.com, Bangkalan - Dalam beberapa pertandingan terakhir, Madura United bisa dibilang cukup lengah. Bukan tanpa alasan, mereka perlahan kembali disusul oleh para seteru yang siap menerkam posisinya di puncak klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Baca Juga
Advertisement
Tim berjuluk Laskar Sapee Kerab ini memang sukses mengunci gelar juara paruh musim. Namun, belakangan mereka bisa dibilang cukup rentan. Kehilangan beberapa poin krusial membuat posisinya terancam.
Kini, anak asuh Gomes de Oliveira hanya berselisih satu poin dengan Arema Cronus. Bahkan, Persipura Jayapura, perlahan juga bisa menerkam mereka lantaran hanya berbeda dua angka saja.
Tidak fokusnya Fabiano Beltrame dan kawan-kawan dimulai kala takluk 1-3 di markas Semen Padang, 8 Agustus 2016 lalu. Kekalahan tersebut memutus tren positif mereka, yakni 10 pertandingan tak terkalahkan di TSC 2016.
Usai laga itu, permainan Laskar Sapee Kerab langsung mengalami penurunan performa. Mereka cenderung tak stabil dan inkonsistensi sehingga perlahan disusul oleh para pesaingnya.
Hal ini terlihat dari hasil yang diraih. Tujuh laga setelahnya, mereka hanya mampu meraih tiga kemenangan saja. Bahkan, lima pertandingan terakhir, Madura United harus puas menelan dua kekalahan.
Kalah dari Arema & Patahnya Rekor Kandang
Kalah dari Arema & Patahnya Rekor Kandang
Kekalahan dari Arema Cronus bisa jadi salah satu biang keladinya. Padahal laga tersebut merupakan kunci bagi Madura United untuk menjauh dari terkaman Singo Edan.
Alhasil, Singo Edan yang sebelumnya terpaut tujuh angka dari Madura United, mendekat jadi hanya empat poin saja. Tekanan ini tampaknya bikin Madura United bermain panik.
Bahkan, Laskar Sapee Kerab juga harus menelan pil pahit kala rekor tak terkalahkan di markas sendiri pupus di tangan Sriwijaya FC, 14 September lalu. Apalagi, skornya juga cukup mencolok, yakni kalah 2-5.
"Saya sebenarnya sudah mengingatkan pemain saya bahwa Sriwijaya adalah tim yang sangat berbahaya dan punya sederet pemain yang berkualitas," kata Gomes de Oliveira usai laga melawan SFC.
Dua hasil tersebut tentu sedikit banyak mengganggu mental bermain Madura United. Selain jarak dengan Arema jadi satu poin saja, sebelumnya dalam 11 laga di Bangkalan, termasuk lawan Persija, Madura United sukses meraih 9 kemenangan, dan dua hasil imbang.
Advertisement
Menurunnya Performa Pablo Rodriguez
Menurunnya Performa Pablo Rodriguez
Menurunnya kegarangan Pablo juga bisa jadi salah satu alasan. Sebab, dalam 8 pertandingan terakhir bersama Madura United, Pablo hanya sanggup mencetak tiga gol saja.
Raihan ini tentu bertolak belakang pada putaran pertama lalu. Striker jebolan Valencia ini cukup enerjik dan menggila ketika di depan gawang lawan.
Sebab, dia sukses mencetak sembilan gol dalam hanya 10 pertandingan saja. Berarti, striker Spanyol ini nyaris membukukan dua gol tiap laganya.
Catatan ini tentu harus bikin Pablo terlecut. Hal ini bila dia masih bermimpi untuk membawa klub kebanggaan masyarakat Madura itu juara TSC 2016.
Bila Pablo kembali bertaji, bukan tak mungkin Madura United bakal melejit lagi. Kuncinya sekarang ada di tangan Gomes. Pelatih asal Brasil itu harus tahu bagaimana memompa semangat Pablo dan juga rekan-rekannya.
Tekanan yang hadir dari para seteru harus bisa disulap jadi semangat. Semangat yang bisa pertahankan posisi mereka di puncak sampai TSC 2016 berakhir sekaligus mengunci gelar juara yang bukan hanya paruh musim.
Seperti yang dikatakan Presiden Klub, Achanul Qosasi, "Perjalanan masih panjang, Madura United harus tetap di jalur juara. Tetaplah jaga bebersamaan, kepedulian dan kedisiplinan. Tidak boleh terpengaruh oleh prestasi tim lain, kita harus fokus pada prestasi kita sendiri."
I. Eka Setiawan