Liputan6.com, Jakarta Saat keluarga atau saudara mulai memperlihatkan gejala-gejala baik pada perilaku, proses pikir, dan emosi yang mengarah pada masalah kesehatan jiwa jangan didiamkan. Seperti merasa ada bisikan padahal tidak ada siapapun di dekatnya, keluarga harus bergerak memberikan pertolongan pertama pada kesehatan jiwanya.
"Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat harus mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan jiwa anggota keluarganya, dan menjadi pihak yang memberikan pertolongan pertama psikologis apabila tampak gejala-gejala yang mengarah pada masalah kesehatan jiwa,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI, dr. Fidiansyah, SpKJ di Jakarta, Rabu (5/10/2016)
Advertisement
Ya, keluarga meski bukan kader kesehatan ataupun tidak memiliki latar belakang kesehatan pun bisa memberi pertolongan pertama pada kesehatan jiwa seseorang.
Lalu bagaimana caranya? Ada lima langkah yakni:
1. Pendekatan, deteksi, dan membantu pada krisis apapun.
2. Mendengarkan tanpa menghakimi.
3. Memberikan dukungan dan informasi yang tepat.
4. Mendorong penderita mendapatkan bantuan profesional yang sesuai, misalnya menemui psikolog ataupun dokter spesialis kesehatan jiwa.
5. Mendorong dukungan lainnya.
Dengan dilakukan hal ini membantunya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah.