Liputan6.com, Jakarta - IFC, anggota dari kelompok Bank Dunia mendukung upaya ekspansi perusahaan gas industri PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).
IFC turut berpartisipasi pada penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan tersebut melalui investasi saham sebesar US$ 11 juta atau sekitar Rp 142,97 miliar (asumsi kurs Rp 12.977 per dolar Amerika Serikat) yang akan digunakan untuk mendukung pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi baru di berbagai kawasan di Indonesia termasuk di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Aneka Gas memproduksi berbagai jenis gas industri termasuk oksigen, nitrogen, argon dan lainnya untuk mendukung beragam sektor termasuk agrobisnis, produk konsumen, dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Perusahaan ini menguasai lebih dari 30 persen dari keseluruhan produksi gas industri, dengan posisi yang krusial di sektor kesehatan, dimana Aneka Gas memasok 75 persen dari kebutuhan gas medis, peralatan dan jasa terkait lainnya bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Sebagai satu-satunya perusahaan gas industri yang memiliki jaringan distribusi dengan jangkauan nasional, Aneka Gas memiliki posisi bersaing untuk dapat memenuhi permintaan yang kian meningkat di seluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal," ungkap Rachmat Harsono, Vice President Director dari Aneka Gas.
Melalui basis konsumen yang luas dari sektor kesehatan, makanan dan minuman, hingga otomotif dan konstruksi, Rachmat menuturkan memberikan kesempatan bagi perseroan untuk dapat berkontribusi pada pertumbuhan nasional di berbagai spektrum.
"Perusahaan yang mendukung kebutuhan konsumen dan mendorong sektor UKM adalah kunci dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah tertinggal," ungkap Azam Khan, Country Manager IFC Indonesia.
"Perusahaan yang melayani sektor kesehatan adalah salah satu fokus penting bagi IFC. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2019," tambah dia.
Hadir di Indonesia sejak 1968, IFC telah membiayai dan memobilisasi investasi hingga lebih dari US$6,6 miliar untuk berbagai proyek sektor swasta. Melalui kombinasi investasi dan jasa pendampingan, IFC bekerja untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim, meningkatkan pendapatan di daerah pedesaan dan mempromosikan urbanisasi yang berkelanjutan di Indonesia. (Amd/Ahm)